Briket arang telah lama menjadi pilihan populer sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Dibandingkan dengan kayu bakar dan arang konvensional, briket arang menawarkan sejumlah keunggulan seperti pembakaran yang lebih efisien, emisi yang lebih rendah, dan kemudahan penggunaan. Salah satu produsen yang membuat briket arang berkualitas adalah Jacoid. Namun, apa sebenarnya yang terkandung di dalam briket arang? Artikel ini akan mengungkap komponen-komponen utama yang membentuk briket arang dan bagaimana masing-masing berkontribusi pada kinerja dan manfaatnya.
Bahan Utama dalam Briket Arang
1. Arang Aktif
Bahan utama dalam pembuatan briket arang adalah arang aktif. Arang ini dihasilkan dari proses karbonisasi biomassa seperti kayu, sekam padi, tempurung kelapa, dan bahan organik lainnya. Proses karbonisasi melibatkan pembakaran bahan organik pada suhu tinggi dalam kondisi terbatas oksigen, menghasilkan arang yang kaya akan karbon. Arang aktif memiliki pori-pori mikroskopis yang memberikan luas permukaan besar, memungkinkan penyerapan dan pelepasan panas yang efisien saat dibakar.
2. Bahan Pengikat
Agar arang dapat dibentuk menjadi briket yang kokoh, diperlukan bahan pengikat. Bahan pengikat ini bisa berupa pati, tepung tapioka, atau molase. Fungsi utama bahan pengikat adalah menyatukan partikel arang sehingga briket tidak mudah hancur. Selain itu, bahan pengikat juga membantu meningkatkan kekerasan dan kekompakan briket, memastikan pembakaran yang lebih stabil dan efisien.
3. Bahan Tambahan
Selain arang dan bahan pengikat, beberapa produsen briket arang juga menambahkan bahan-bahan lain untuk meningkatkan kualitas produk. Misalnya, kapur digunakan untuk mengurangi kandungan kelembaban dan meningkatkan daya tahan briket terhadap air. Ada juga bahan tambahan seperti boraks yang membantu mempercepat proses pengeringan dan mengurangi risiko pembentukan asap saat pembakaran.
Proses Pembuatan Briket Arang
Proses pembuatan briket arang melibatkan beberapa tahap penting. Pertama, bahan baku (seperti tempurung kelapa atau sekam padi) dikarbonisasi untuk menghasilkan arang. Arang yang dihasilkan kemudian dihancurkan menjadi serbuk halus dan dicampur dengan bahan pengikat. Campuran ini kemudian dipadatkan menggunakan mesin briket untuk membentuk briket dengan ukuran dan bentuk tertentu. Briket yang sudah terbentuk kemudian dikeringkan untuk mengurangi kadar air sebelum siap digunakan.
Manfaat Briket Arang
1. Efisiensi Pembakaran
Kandungan karbon yang tinggi dalam briket arang memastikan pembakaran yang lebih panas dan lebih lama dibandingkan dengan bahan bakar konvensional. Ini berarti lebih sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah panas yang sama, mengurangi biaya dan konsumsi bahan bakar.
2. Ramah Lingkungan
Briket arang memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan kayu bakar dan arang konvensional. Proses pembuatannya juga dapat memanfaatkan limbah biomassa, mengurangi penebangan hutan dan limbah organik.
3. Kemudahan Penggunaan dan Penyimpanan
Briket arang mudah digunakan dan disimpan. Bentuknya yang seragam memudahkan penanganan dan penyimpanan, sementara kepadatannya memastikan pembakaran yang konsisten dan stabil.
Kesimpulan
Briket arang merupakan inovasi penting dalam bidang energi terbarukan, menawarkan solusi bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan memahami kandungan dan proses pembuatannya, kita dapat lebih menghargai manfaat briket arang dan potensinya untuk mendukung keberlanjutan energi. Dari arang aktif hingga bahan pengikat, setiap komponen dalam briket arang memainkan peran penting dalam menciptakan bahan bakar yang andal dan efisien.
