Lir Ilir barikna tanpa mikir
Thoriqan mulus semilir
Kanggo bekal hirup lan berkarir
Karo kemuliaan Rasulullah jalan terabas para Safir(pejalan)
Duduklah...
Oleh : Nugroho Angkasa
Duduk saja...
Duduk bersahaja...
Duduk mengeja kata...
Duduk di depan guru tercinta...
Duduk meski benci tak mengapa...
Duduk jika sudah kenyang akan timbul cinta...
Duduk jika tak habis bisa dibawa...
Duduk lagi nanti bersama keluarga...
Duduk lagi dimana-mana...
Duduk tak mengaji tak mengapa...
Duduk main-main dan banyak bercanda...
Duduk terpingkal dengan celetukan tak biasa...
Duduk lagi di pendopo dekat bintaro plaza...
Duduk lagi di Brawijaya...
Duduk lagi dari pondok Aren, Bekasi, hingga Karawang kota...
Duduk lagi nanti tanpa sadar sudah duduk di samping kamar Mushthofa...
Duduk lagi di emperan Marunda...
Duduk lagi hingga ke Mesjid Tjipta Rasa...
Duduk lagi mungkin bisa naik hingga ke Keraton Astana...
Duduk lagi nanti bersama turun ke lembah Dieng atau Wanasaba...
Duduk karo guyu Mugi-mugi digoleki Gusti Manungsa...
Duduk lagi nanti akan banyak ditanya...
Duduk diajak berdialog dengan kawan-kawan lama
Duduk ngidul okek ngelor okek tengkurep monggo saja...
Duduk tak jadi pun tak mengapa...
Duduk wong cuman duduk kenapa repot berfatwa...
Duduk tanpa sadar tengah berkarir dalam usia...
Duduk lagi saja tak berzikir tak mengapa...
Duduk saja... duduk saja...
Karena ketika pikiranmu tak pernah lepas dariNya...
Tak perlu ditanyakan engkau tengah berzikir atau tidak...
Karena ukurannya bukan lisan...
Tapi hati yang selalu terpikat dengan keindahan Yang Maha Kuasa...
Ash sholatu wa Sallamu alaik yaa Habiballah...
Madinah, 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H