Mohon tunggu...
Bayu wicaksono_43121010177
Bayu wicaksono_43121010177 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana , Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si. Ak
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah diri sendiri dan terus maju

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Idiologi Etika Bisnis John Stuart Mill dan Jeremy Bentham

31 Maret 2022   05:42 Diperbarui: 31 Maret 2022   05:49 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan tujuan memperkecil biaya produksi dan memperbesar keuntungan yang di dapat dari penjualan bakso tersebut. Karena pasti penjual tetap menjual bakso dengan harga yang sama diawal menjualnya serta saat penjual masih memakai bahan baku yang sebenarnya digunakan untuk membuat bakso atau memang dapat dikonsumsi oleh manusia.

Tetapi jika ideologi yang dibawa oleh Jeremy Bentham bisa diterapkan secara logika dengan adanya perusahaan yang  memecat sebagian besar karyawan nya agar memperkecil pengeluaran upah pekerja dan tenaga manusia digantikan oleh tenaga mesin yang dimana tenaga mesin memang lebih bagus dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dengan sekali beli saja, akan tetapi tenaga manusia tetap tidak bisa disamakan dengan tenaga mesin. 

Dengan keputusan yang diambil perusahaan maka perusahaan hanya memikirkan kepentingan perusahaan saja tetapi kepentingan karyawan dan keberlanjutan hidup karyawan tidak difikirkan oleh perusahaan. Balik lagi karna etika utilitarianisme hanya untuk kepuasan diri sendiri saja.

Dimana dapat dilihat perbedaan dari penerapan etika utilitarianisme, jika Jeremy Bentham sangatlah memikirkan keuntungan bagi diri nya sendiri tanpa memikirkan apapun lagi dampak bagi orang lain beda dengan John Stuart Mill yang masih memikirkan bagaimana cara agar diri nya sendiri mendapat keuntungan yang lebih besar tetapi tidak terlalu merubah awalnya atau mengubah dalam skala yang kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun