Mohon tunggu...
Bayu Budi Prakoso
Bayu Budi Prakoso Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya dosen pendidikan olahraga yang fokus pada cabang olahraga renang, atletik, dan bolavoli. Walaupun beberapa cabang olahraga populer lainnya menjadi hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Jasmani Adaptif untuk Peserta Didik Disabilitas di Sekolah Inklusi

24 Februari 2023   09:45 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:51 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Kegiatan PKM oleh Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes.

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) semakin tancap gas seiring target status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) sudah tercapai. Tiga unggulan telah ditetapkan oleh Unesa sebagai acuan keberhasilan, yaitu keolahragaan, seni dan budaya, dan disabilitas. 

Ketegasan Unesa dalam membangun Negeri melalui Perguruan Tinggi semakin dipertegas dengan munculnya lembaga bidang yang dipimpinan oleh tiga direktur untuk bidang keolahragaan, seni dan budaya, dan disabilitas. Di bidang disabilitas, Unesa berusaha untuk memberikan kontribusi pada kesetaraan untuk semua. 

Untuk itu, Unesa menginisiasi penyusunan DIMETRIC sebagai upaya pengakuan dan layanan untuk para disabilitas tanpa ada perbedaan. Unesa Dimetric merupakan indeks atau pemeringkatan kampus inklusif ramah disabilitas di Indonesia dan dunia.

Unesa Dim menyediakan indikator sekaligus mengukur tingkat kualitas inklusi disabilitas di suatu organisasi atau lembaga. DIM menjadi indikator rujukan pengembangan kualitas inklusi disabilitas dan menjadi bahan evaluasi tingkat kualitas inklusi disabilitas di suatu lembaga.

Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) mendukung penuh dengan adanya unggulan Unesa tersebut. FIO merupakan satu fakultas di bidang keolahragaan yang mendukung salah satu unggulan yang ada di Unesa. 

Guna untuk menunjukkan dukungan penuh untuk bidang unggulan Unesa, FIO melakukan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang menggabungkan dua unggulan sekaligus. PKM yang dilakukan oleh Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes. menggabungkan keolahragaan dan disabilitas bertema "IMPLEMENTASI PEMANFAATAN ASSISTIVE TECHNOLOGY UNTUK SEKOLAH INKLUSIF".

Pembukaan Kegiatan PKM oleh Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes.
Pembukaan Kegiatan PKM oleh Dr. Dwi Cahyo Kartiko, M.Kes.

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk guru-guru Pendidikan Jasmani yang mengajar di sekolah inklusi di wilayah kota Surabaya. Sekolah inklusi adalah sekolah yang melaksanakan Pendidikan Inklusi yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai keanekaragaman dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.

Pelaksanaan PKM yang bertajuk pendidikan inklusif tersebut untuk bidang keolahragaan di sekolah biasa disebut sebagai "Penjasor Adaptif". Kegiatan dilaksanakan di Gedung U4, FIO, Kampus Lidah Wetan pada Sabtu, 26 November 2022. 

Penjasor Adaptif merupakan sebuah program yang  bersifat individual yang meliputi fisik/jasmani, kebugaran, gerak, pola dan keterampilan gerakdasar, keterampilan dalam aktivitas air, menarik permainan olahraga baik  individu maupun beregu yang didesain bagi penyandang disabilitas.

Pelaksanaan PKM bertajuk pelatihan dan pengembangan pembelajaran untuk Penjasor di sekolah inklusi dengan mendatangkan Pelatih Atletik National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Jawa Timur sekaligus Ketua Binpres Pengda Special Olympics Indonesia atau SOIna Jawa Timur, Roy Agustinus Soselisa, S.Pd., M.Pd. dengan judul paparan “Pengembangan Teknologi Asistif dalam Pendidikan Jasmani Adaptif”. 

Isi paparan paling tidak menjelaskan enam poin penting, yaitu: (1) strategi pembelajaran bagi peserta didik disabilitas rungu dan wicara meliputi strategi deduktif, induktif, heuristic, ekspositorik, klasikal, kelompok, individual, kooperatif dan modifikasi perilaku); (2) strategi pembelajaran peserta didik disabilitas intelektual yaitu strategi pembelajaran individual, kelompok, dan tingkah laku); (3) strategi pembelajaran bagi peserta didik disabilitas netra di antaranya ekspositorik, klasikal dan heuristic; (4) strategi pembelajaran bagi peserta didik disabilitas laras bisa menggunakan model biogenetic, behavioral atau tingkah laku, psikodinamika dan ekologis; (5) strategi pembelajaran bagi peserta didik disabilitas daksa yaitu pendidikan integrasi, segregasi, dan penataan lingkungan belajar; dan (6) strategi pembelajaran bagi peserta didik dengan kesulitan belajar bisa dengan program belajar delivery dan remedial teaching.

Pelaksanaan PKM ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengembangkan potensi peserta didik disabilitas. Selain itu, mendukung perkembangan pendidikan secara umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun