"Saya berharap setelah pelatihan ini peserta dapat menjadi pendamping dan pelopor bagi kelompok-kelompok tani di wilayah nya masing-masing. Keberhasilan program pompanisasi akan sangat dipengaruhi oleh peran aktif para pendamping dalam memberikan arahan dan pendampingan", jelas Santi
Lebih lanjut Ia mengatakan adanya sinergi dan kolaborasi Kementan dengan TNI akan menguatkan upaya dalam peningkatan produktivitas pertanian dan mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 mendatang.
"Melalui kolaborasi yang baik, insyaallah kita dapat mewujudkan pertanian yang lebih kuat, Â tangguh, dan berdaya saing, mensejahterakan petani dan mewujudkan Indonesia menuju lumbung pangan dunia tahun 2045", lanjut Santi.
Sejalan dengan Santi, pada kesempatan yang sama, Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan, dalam amanatnya yang disampaikan oleh Pabandya Wanmil Sterdam I Bukit Barisan, Teuku Hamdani mengatakan keberhasilan program pompanisasi tidak hanya bergantung pada teknologi melainkan juga pada bagaimana manajemen pendampingan yang dilakukan di lapangan. Karenanya, peran Babinsa di lapangan sangat vital.
"Babinsa bukan hanya sebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat, tetapi juga harus menjadi garda terdepan dalam mensukseskan ketahanan pangan", tegas Hamdani
Selanjutnya Hamdani berharap program pompanisasi Kementan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi para petani.
Terpisah Kepala BBPMKP Sukim Supandi mengatakan komitmennya untuk terus mendukung program-program Kementan melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan berkualitas.
Pelatihan diikuti oleh 2.406 peserta, terdiri atas 1.442 Babinsa wilayah Kodim I/Bukit Barisan dan 964 Babinsa wilayah Kodim III/Siliwangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H