Disusun Oleh Anindita van Gobel, Arif Rahman , Riskiyana Buheli, Murhima A. Kau
Tidur yang baik tidak hanya tergantung pada jumlah jam tidur yang seseorang dapatkan tetapi juga pada kualitasnya. Kekurangan tidur yang berkualitas dapat secara langsung mempengaruhi suasana hati dan tubuh kita. Tidur yang tidak nyenyak atau terganggu bisa mengakibatkan penururnan fungsi kognitif seperi daya ingat yang buruk dan kesulitan berkonsentrasi. Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi sistem imun, dan menimbulkan berbagai macam penyakit.Â
Tidur yang Cukup dan Dampak Kurang Tidur Terhadap Kesehatan Mental
Menurut Dr. Matthew Walker (2017) seorang profesor ilmu saraf dan psikologi di University of California dalam bukunya "WHY We Sleep" menjelaskan bahwa kurang tidur kronis dapat menggangu proses konsolidasi memori dan meningkatkan resiko depresi dan mempercepat penuaan otak. Tidur yang cukup adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Meskipun sering dianggap sepele, kualitas dan kuantitas tidur yang baik berperan besar dalam kesejahteraan secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa tidur yang cukup sangat penting dan bagaimana kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Mengapa Tidur Itu Penting?
Tidur bukan hanya sekadar waktu untuk beristirahat. Selama tidur, tubuh melakukan berbagai proses penting, termasuk memperbaiki jaringan, mengatur hormon, dan mengonsolidasikan memori. Tidur yang cukup membantu menjaga keseimbangan kimia otak yang sehat, yang sangat penting untuk kesehatan mental yang baik. Rata-rata, orang dewasa membutuhkan antara 7 hingga 9 jam tidur per malam untuk berfungsi dengan baik.
Kualitas Tidur dan Kesehatan Mental
Menurut Syifa Aprilia A. Daulay (2024) bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pola tidur yang tidak teratur atau kurang tidur dengan dengan peningkatan resiko ganggguan kesehatan mental. Kualitas tidur tidak hanya ditentukan oleh jumlah jam tidur, tetapi juga oleh jenis tidur yang didapat. Terdapat dua fase utama dalam tidur: non-REM (tidur tanpa gerakan mata cepat) dan REM (tidur dengan gerakan mata cepat). Kedua fase ini memiliki peran penting dalam kesehatan mental. Tidur REM, misalnya, berkontribusi pada pembelajaran dan konsolidasi memori.
Dampak Negatif Kurang Tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Menurut penelitian Yankes Kemkes pada tahun 2022, Saat seseorang kurang tidur, bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen, yang dapat mengganggu kemampuan otak dalam mengendalikan emosi.
Hubungan Antara Tidur dan Emosi
Menurut Kramer (dalam Nashori, 2011) menjelaskan bahwa tidur berpengaruh terhadap suasana hati seseorang. Kekurangan tidur dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap perubahan suasana hati. Individu yang tidak mendapatkan cukup tidur cenderung merasa lebih mudah marah dan stres. Hal ini dapat menciptakan siklus negatif di mana masalah emosional menyebabkan kurang tidur, dan kurang tidur semakin memperburuk masalah emosional.
Penyakit Mental yang Diperburuk oleh Kurang Tidur
Kurang tidur memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental. Menurut Dr. Thomas Roth seorang ahli tidur di Henry Ford Hospital, kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan resiko gangguan kecemasan, depresi, dan bahkan gangguan bipolar. Misalnya, orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami episode mania yang lebih sering ketika mereka tidak mendapatkan cukup tidur. Demikian juga, individu dengan ADHD mungkin mengalami gejala yang lebih parah saat kurang tidur.
Mengapa Kita Perlu Mengutamakan Tidur?
Tidur yang cukup membantu menjaga fungsi otak dan kesehatan fisik. Selama tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Ini penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah penyakit. Tanpa tidur yang cukup, risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas meningkat secara signifikan
Tips untuk Meningkatkan Kualitas Tidur
Untuk memastikan kualitas tidur yang baik, beberapa langkah dapat diambil:
1.Tetapkan rutinitas: Tidurlah dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
2.Ciptakan lingkungan nyaman: Pastikan kamar gelap, sejuk (18-21 derajat Celsius), dan tenang.
3.Hindari stimulan: Batasi konsumsi kafein dan alkohol menjelang waktu tidur.
4.Kurangi penggunaan gadget: Hindari layar elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
5.Olahraga teratur: Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan kualitas tidur jika dilakukan beberapa jam sebelum waktu tidur.
Ketika Harus Mencari Bantuan Profesional
Jika setelah menerapkan tips tersebut Anda masih mengalami kesulitan tidur, mungkin sudah saatnya untuk mencari bantuan profesional. Tanda-tanda masalah tidur meliputi kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur selama lebih dari sebulan.
Kesimpulan
Tidur yang cukup merupakan elemen fundamental dalam menjaga kesehatan mental dan fisik. Proses tidur tidak hanya berfungsi sebagai waktu istirahat, tetapi juga sebagai periode pemulihan yang penting bagi tubuh dan pikiran. Dengan tidur yang cukup, kita dapat meningkatkan fungsi kognitif, mengatur emosi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kualitas tidur yang baik berkontribusi pada kesejahteraan secara keseluruhan, membantu kita menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih baik.
Kurang tidur dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko gangguan seperti depresi dan kecemasan, serta memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah ada. Ketidakcukupan tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati, peningkatan stres, dan kesulitan dalam mengelola emosi. Oleh karena itu, penting untuk menyadari hubungan antara tidur dan kesehatan mental kita.
Dengan menerapkan kebiasaan tidur yang sehat dan menciptakan lingkungan yang mendukung, kita dapat meningkatkan kualitas tidur kita. Jika mengalami kesulitan tidur yang berkepanjangan, penting untuk mencari bantuan profesional. Memprioritaskan tidur bukan hanya tentang mendapatkan waktu istirahat; ini adalah langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mental dan fisik kita dalam jangka panjang. Investasi dalam tidur yang berkualitas adalah investasi dalam kualitas hidup kita.
Daftar Pustaka
Andriani. (2016). Hubungan kualitas tidur terhadap konsentrasi belajar mahasiswa akademi kebidanan internasional pekanbaru tahun 2016. Journal Penelitian, 4(01)
Asshiddiqie, J., & Triastuti, N. J. (2019). Hubungan Tingkat Stres, Kualitas Tidur, Tingkat Depresi dan Penggunaan Gadget dengan Prestasi Belajar
Hidayat, A.A. (2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data. Jakarta : Salemba Medika
Potter & Perry. (2010). Fundamental keperawatan (ed.7vol.2). Jakarta: Salemba Medika
Ratih. (2017). Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Mahasiswa Semester VIII Program Studi Keperawatan STIKES BHM Madiun. Madiun : Program Studi S1 Keperawatan, STIKES Bhakti Husada Mulia
Sulistiyani, C. (2012). Beberapa Faktor Yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Yudhanti, M. D. (2014). Hubungan Kualitas Tidur dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Univrsitas Sebelas Maret. Indonesian Journal of Applied Statistics.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H