Hubungan Antara Tidur dan Emosi
Menurut Kramer (dalam Nashori, 2011) menjelaskan bahwa tidur berpengaruh terhadap suasana hati seseorang. Kekurangan tidur dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap perubahan suasana hati. Individu yang tidak mendapatkan cukup tidur cenderung merasa lebih mudah marah dan stres. Hal ini dapat menciptakan siklus negatif di mana masalah emosional menyebabkan kurang tidur, dan kurang tidur semakin memperburuk masalah emosional.
Penyakit Mental yang Diperburuk oleh Kurang Tidur
Kurang tidur memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental. Menurut Dr. Thomas Roth seorang ahli tidur di Henry Ford Hospital, kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan resiko gangguan kecemasan, depresi, dan bahkan gangguan bipolar. Misalnya, orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami episode mania yang lebih sering ketika mereka tidak mendapatkan cukup tidur. Demikian juga, individu dengan ADHD mungkin mengalami gejala yang lebih parah saat kurang tidur.
Mengapa Kita Perlu Mengutamakan Tidur?
Tidur yang cukup membantu menjaga fungsi otak dan kesehatan fisik. Selama tidur, tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Ini penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah penyakit. Tanpa tidur yang cukup, risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas meningkat secara signifikan
Tips untuk Meningkatkan Kualitas Tidur
Untuk memastikan kualitas tidur yang baik, beberapa langkah dapat diambil:
1.Tetapkan rutinitas: Tidurlah dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
2.Ciptakan lingkungan nyaman: Pastikan kamar gelap, sejuk (18-21 derajat Celsius), dan tenang.
3.Hindari stimulan: Batasi konsumsi kafein dan alkohol menjelang waktu tidur.