Namun, dari sisi lain, banyak cerita dan kisah pernikahan yang juga menunjukkan bahwa waktu dan kesiapan sangatlah penting.
Ayah tak ingin menjalani pernikahan hanya karena tekanan sosial atau ekspektasi. Ayah ingin melakukannya saat Ayah benar-benar siap secara fisik dan mental. Masih banyak yang ingin Ayah lewati dan jelajahi dalam hidup ini.
Ayah ingin menjalani fase perkenalan diri sendiri secara lebih dalam sebelum Ayah benar-benar memberikan diri Ayah sepenuhnya kepada seseorang, Ibumu.
Ayah merasa belum siap untuk mengambil langkah besar menuju pernikahan, tetapi sekaligus Ayah juga merasakan keinginan untuk terus berkembang sebagai individu.
Belum lama ini, Ayah membaca tentang tren "Hi Kids" yang menggambarkan harapan dan impian pasangan sebelum memasuki pernikahan.
Itu membuat Ayah makin berpikir, apakah Ayah sudah memiliki impian dan harapan yang jelas untuk masa depan keluarga?
Sementara Ayah merasa belum sepenuhnya siap, Ayah menyadari pentingnya mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Ayah ingin membawa kontribusi positif dalam pernikahan, tidak hanya sebagai pasangan hidup, tetapi juga sebagai mitra sejati. Ayah ingin memastikan bahwa ketika waktunya tiba, Ayah siap secara fisik, mental, dan emosional.
Hari ini, dalam pertimbangan ini, Ayah merenung tentang perjalanan hidup yang panjang dan penuh warna yang ingin Ayah jalani. Meskipun masih banyak ketidakpastian, ada kegembiraan dalam mengeksplorasi dan merasakan setiap momen.
Ayah percaya bahwa setiap orang memiliki waktu dan tempo mereka sendiri dalam menjalani kehidupan, dan Ayah ingin memberi sendiri izin untuk tumbuh, belajar, dan menemukan siapa sebenarnya Ayah, sebelum Ayah sepenuhnya bersatu dengan seseorang dalam pernikahan.
Mungkin suatu hari nanti, Ayah akan merasa lebih siap dan yakin untuk mengambil langkah besar menuju pernikahan. Sementara itu, Ayah akan terus menikmati setiap langkah dan pelajaran dalam perjalanan hidup ini.