Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Dampak Besar TikTok Shop terhadap Ekonomi Digital dan UMKM di Indonesia

19 September 2023   00:30 Diperbarui: 20 September 2023   08:28 4916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TikTok di layar smartphone  (Sumber: cottonbro via Pexels)

Saya kenal TikTok dan TikTok Shop udah lama, lama banget, bahkan awal-awal kemunculannya. Namun saya gak tertarik dari awal, sebab kesannya pas diawal-awal isinya hanya konten joget-joget, hiburan semata lah.

Ternyata jauh lebih hebat dari yang saya prediksikan. Brilian.

Namun kini, TikTok sudah menunjukan taringnya, siap memangsa, bahkan melejit naik ke puncak tertinggi dalam era digital ini. Saya akui, TikTok atau TikTok Shop luar biasa, amazing, inovatif dan tentunya berdampak besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya.

Lahir beragam konten kreator dari berbagai latar belakang, isu-isu sosial terangkat dengan santai dan viral, dan mampu mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM.

Tentu semuanya mendatangkan pundi-pundi rupiah, bagaimana tidak, TikTok sangat digandrungi.

Para pelaku UMKM tentu menyambut baik dan berkolaborasi bersama untuk pemasaran produk, promosi produknya agar semakin luas jangkauannya, pangsa pasarnya. Pun dengan para konsumen, semakin beragam pilihan, kualitas, dan harga yang ditawarkan, plus mudah digunakan. Bagaimana gak candu dengan TikTok Shop?

Pelarangan TikTok Shop dapat memiliki dampak yang kompleks pada UMKM dan ekonomi digital di Indonesia.

Dampak potensial pelarangan TikTok Shop pada UMKM

Menghambat pertumbuhan UMKM

Jika TikTok Shop dilarang, beberapa UMKM yang bergantung pada platform ini untuk menjual produk mereka, mungkin dan pasti akan mengalami kesulitan dalam mencari alternatif platform e-commerce yang efektif.

Sebab pelaku UMKM yang tengah menggunakan TikTok Shop akan dirugikan dalam segi pasar, pun dengan penjualan produk yang pasti akan turun bila pindah platform. Sehingga, pelaku UMKM perlu mengulang dari awal, pengorbanan lagi, dan pengeluaran lagi.

Salah satu contoh produk UMKM di outlite offline (Foto milik freestockcenter dari freepik.com)
Salah satu contoh produk UMKM di outlite offline (Foto milik freestockcenter dari freepik.com)

Kehilangan akses ke pasar luas

TikTok Shop memberikan akses ke pasar yang luas melalui fitur For You Page (FYP) yang inovatif. Pelarangan dapat berarti kehilangan pelanggan dan peluang bisnis yang signifikan bagi UMKM.

Dan apabila harus mengulang dari awal dengan platform lain, jelas berbeda segalanya, beda tantangan, beda masalah, dan beda prospek kemajuan usaha. Secara pangsa pasarnya pun berubah dan belum tentu ada fitur yang sama untuk memanjakan pelaku UMKM, seperti FYP.

Perlunya pengawasan dan pengaturan (regulasi pemerintah)

Sebagai alternatif pelarangan, perlu adanya pengawasan dan pengaturan yang ketat terhadap TikTok Shop agar memastikan bahwa bisnis di platform tersebut beroperasi dengan etis dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Tentu pihak pemerintah harus campur tangan, sebab diakui atau tidak, kehadiran TikTok Shop mampu mendorong pertumbuhan UMKM yang mana jelas berkorelasi dengan kontribusi terhadap perekonomian, perekonomian negara dan perekonomian masyarakat.

Sebagai pendukung ekonomi digital dan pertumbuhan UMKM, pemerintah harus bekerja sama dengan platform-platform e-commerce untuk membantu UMKM bersaing secara adil dan etis, seperti TikTok Shop.

Mengapa TikTok Shop Menarik Pengguna (Konsumen)

1. Fitur For You Page (FYP)

Fitur FYP di TikTok adalah salah satu inovasi yang memungkinkan pengguna menemukan konten dan produk dengan cepat. Ini menggunakan algoritma yang cerdas untuk menyesuaikan konten yang ditampilkan sesuai dengan minat pengguna, membuat pengalaman berbelanja lebih personal.

Platform lain belum punya algoritma FYP seintim TikTok Shop ataupun TikTok terhadap penggunanya. Sebab FYP yang ditawarkan bukan hanya produk yang kita harapkan, namun beserta rekomendasi harga produk termurah yang ditawarkan.

Jika ada yang lebih murah, mengapa tidak. Saya pun demikian, jika ada penawaran terbaik, tentu saya akan mengambil tawaran tersebut.

2. Harga Bersaing

TikTok Shop sering menawarkan barang-barang dengan harga yang kompetitif, yang dapat menarik konsumen yang mencari penawaran terbaik.

Meski saya bukan pengguna TikTok Shop, penuturan teman kerja, harga produk di TikTok Shop yang ditawarkan jauh lebih murah ketimbang dari platform e-commerce lainnya. Dan hebatnya, produk yang datang setelah dipesan, memang produk asli dan sama persih dengan produk yang ditawrakn oleh platform lain, si oren.

Belanja online (Foto milik rawpixel.com dari freepik.com)
Belanja online (Foto milik rawpixel.com dari freepik.com)

3. Kemudahan Penggunaan

Platform ini dirancang untuk menjadi mudah digunakan. Desain yang sederhana dan intuitif, serta proses pembayaran yang lancar, dapat membuat konsumen merasa nyaman berbelanja di TikTok Shop.

Tak hanya itu, layaknya platform lainnya, TikTok Shop pun ada voucher gratis ongkir (ongkos kirim), bahkan bisa sampai nol rupiah meski produk yang dibeli beratnya lebih dari lima kilo gram.

Ini pengalaman saya bersama rekan kerja, pas mau kegiatan jalan santai desa, ada sekitar 40 orang (40 stel baju olahraga), beli seragam olahraga di TikTok Shop dengan harga cukup miring, sekali beli, dan gratis ongkir (meski bayar hanya 500 rupiah aja, gak sampek seribu).

Produk ketika sampai, kualitasnya gak kalah jauh dengan toko offline di kota saya. Malah kalau gak salah masih bagusan dari TikTok Shop. Harga murah, gratis ongkir, kualitas mapan, apa ngak ketagihan belanja di platform tersebut?

Mengapa TikTok Shop begitu menarik pengguna? Ini mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk harga yang kompetitif, fitur yang mudah digunakan, serta iklan yang efektif dan strategi pemasaran yang agresif.

TikTok Shop juga menyediakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan interaktif, yang dapat menarik pengguna untuk berbelanja di platform tersebut.

Keamanan data dan kepercayaan juga bisa menjadi faktor penting dalam menarik pengguna, terutama jika konsumen merasa nyaman dengan cara platform tersebut mengelola data pribadi mereka.

Pendapat Mendukung Pelarangan TikTok Shop

Persaingan yang tidak sehat. Beberapa orang berpendapat bahwa TikTok Shop menggunakan strategi "predatory pricing" dengan menawarkan barang-barang dengan harga sangat murah. Ini bisa merugikan bisnis UMKM yang tidak dapat bersaing dengan harga tersebut.

Entah disengaja atau tidak, harga produk baju olahraga yang saya dan rekan beli, kualitasnya bagus, tapi harga kok bisa miring banget. Saya pun berandai-andai, mungkin TikTok Shop sendiri meberikan subsidi pada produk yang ditawrakan oleh para pelaku UMKM.

Kan secara akal, pelaku UMKM gak mungkin donk banting harga ke ancur itu? Jauh dari harga pasar. Tapi mau gimana lagi, memang faktanya demikian.

Proses pembuatan video promosi di online shop (Foto milik our-team dari freepik.com)
Proses pembuatan video promosi di online shop (Foto milik our-team dari freepik.com)

Dampak terhadap kualitas produk. Saat bisnis berusaha memotong harga secara drastis, mereka mungkin terpaksa mengorbankan kualitas produk atau layanan. Ini bisa merugikan konsumen jika produk yang mereka beli ternyata berkualitas rendah.

Beberapa keluhan pun sempat saya dengar dari teman yang sering belanja di TikTok Shop. Salah satunya, produk yang tiba rusak (entah keruskan di jasa pengiriman atau memang dari penjual), produk mudah rusak (entah memang produknya atau udah waktunya rusak aja).

Harga memang tidak menjamin kualitas. Ada produk dengan harga murah meriah, kadang kuliatasnya terjamin dan ada produk yang harganya mahal, eh malah kualitasnya buruk, mudah rusak.

Kecemasan terhadap keamanan data. Ada kekhawatiran bahwa aplikasi seperti TikTok mungkin mengumpulkan data pribadi pengguna secara tidak sah. Ini dapat memengaruhi kepercayaan konsumen dan mungkin menghambat pertumbuhan bisnis di platform tersebut.

Kalau di Indonesia sendiri, kecemasan terhadap keamanan data kurang begitu santer dibicarakan. Mungkin keasyikan belanja, hilang lupa bahwa data, identitas diri, personal perlu dijaga privasinya seketat mungkin.

Jika kita melihat Amerika, Perjanjian Texas (Project Texas). TikTok harus mengikuti kebijakan Amerika, seperti pembangunan server di Amerika, pekerja pengelolaan harus warga negara Amerika, dan pengawasannya pun harus orang Amerika.

Kebijakan begitu saja, yang cukup ketat bagi Indonesia, Amerika malah masih curiga dengan TikTok, seolah TikTok selalu salah di mata patung Liberty.

Pendapat Menentang Pelarangan TikTok Shop

Pendorong pertumbuhan UMKM. TikTok Shop telah membantu banyak UMKM meningkatkan visibilitas dan penjualan mereka. Banyak pemilik usaha kecil dan menengah telah mendapatkan pelanggan baru melalui platform ini.

Jika tiba-tiba dilarang, jelas menimbulkan masalah baru. UMKM melemah akibat kehilangan pasar, perekonomian masyarakat turun (daya beli turun), dan pertumbuhan ekonomi negara anjlok. Siapa yang lebih menderita bila terjadi hal demikian? UMKM.

Inovasi digital. TikTok Shop merupakan contoh inovasi dalam perdagangan digital. Melarangnya dapat menghambat perkembangan e-commerce dan perdagangan online di Indonesia.

TikTok Shop memiliki pendekatan yang berfokus pada video dan konten singkat, yang memungkinkan pengguna melihat produk dalam aksi, berbeda dengan platform e-commerce lainnya yang lebih berfokus pada gambar statis.

Fitur FYP di TikTok memberikan pengalaman unik di mana produk ditampilkan berdasarkan preferensi pengguna, sementara di platform e-commerce lainnya, pengguna harus mencari produk secara aktif.

Produk UMKM di Indonesia (Foto milik jcstudio dari freepik.com)
Produk UMKM di Indonesia (Foto milik jcstudio dari freepik.com)

TikTok Shop memiliki gaya pemasaran yang lebih kreatif dan menghibur melalui video pendek. Sehingga produk yang ditawarkan mudah dicerna oleh kita dan serasa ingin memilikinya, dan akhirnya transaksi pun terjadi.

Harga bersaing, kompetitif. Harga yang lebih rendah bisa menguntungkan konsumen. Dengan lebih banyak pilihan dan persaingan, konsumen dapat memperoleh produk dengan harga yang lebih terjangkau.

Mengenai pendapat saya tentang pelarangan TikTok Shop, saya cenderung berpikir bahwa pengaturan dan pengawasan ketat adalah langkah yang lebih baik daripada pelarangan mutlak.

Pengaturan dapat membantu memastikan bahwa bisnis di platform tersebut beroperasi secara etis dan mematuhi undang-undang yang berlaku. Selain itu, ini juga dapat melindungi konsumen dari produk atau layanan yang berkualitas rendah atau penipuan.

Secara keseluruhan, dalam konteks ekonomi digital Indonesia, TikTok Shop telah menjadi salah satu pemain penting dalam industri e-commerce yang berkembang pesat. Keputusan tentang apakah harus melarang atau mengatur lebih ketat TikTok Shop adalah pertanyaan yang kompleks yang memerlukan pertimbangan matang tentang dampaknya pada UMKM dan konsumen.

Pengawasan yang baik dan regulasi yang seimbang dapat menjadi kunci untuk memastikan perkembangan ekonomi digital yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Jadi, udah belanja apa aja di TikTok Shop hari ini?

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun