TikTok Shop juga menyediakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan interaktif, yang dapat menarik pengguna untuk berbelanja di platform tersebut.
Keamanan data dan kepercayaan juga bisa menjadi faktor penting dalam menarik pengguna, terutama jika konsumen merasa nyaman dengan cara platform tersebut mengelola data pribadi mereka.
Pendapat Mendukung Pelarangan TikTok Shop
Persaingan yang tidak sehat. Beberapa orang berpendapat bahwa TikTok Shop menggunakan strategi "predatory pricing" dengan menawarkan barang-barang dengan harga sangat murah. Ini bisa merugikan bisnis UMKM yang tidak dapat bersaing dengan harga tersebut.
Entah disengaja atau tidak, harga produk baju olahraga yang saya dan rekan beli, kualitasnya bagus, tapi harga kok bisa miring banget. Saya pun berandai-andai, mungkin TikTok Shop sendiri meberikan subsidi pada produk yang ditawrakan oleh para pelaku UMKM.
Kan secara akal, pelaku UMKM gak mungkin donk banting harga ke ancur itu? Jauh dari harga pasar. Tapi mau gimana lagi, memang faktanya demikian.
Dampak terhadap kualitas produk. Saat bisnis berusaha memotong harga secara drastis, mereka mungkin terpaksa mengorbankan kualitas produk atau layanan. Ini bisa merugikan konsumen jika produk yang mereka beli ternyata berkualitas rendah.
Beberapa keluhan pun sempat saya dengar dari teman yang sering belanja di TikTok Shop. Salah satunya, produk yang tiba rusak (entah keruskan di jasa pengiriman atau memang dari penjual), produk mudah rusak (entah memang produknya atau udah waktunya rusak aja).
Harga memang tidak menjamin kualitas. Ada produk dengan harga murah meriah, kadang kuliatasnya terjamin dan ada produk yang harganya mahal, eh malah kualitasnya buruk, mudah rusak.
Kecemasan terhadap keamanan data. Ada kekhawatiran bahwa aplikasi seperti TikTok mungkin mengumpulkan data pribadi pengguna secara tidak sah. Ini dapat memengaruhi kepercayaan konsumen dan mungkin menghambat pertumbuhan bisnis di platform tersebut.
Kalau di Indonesia sendiri, kecemasan terhadap keamanan data kurang begitu santer dibicarakan. Mungkin keasyikan belanja, hilang lupa bahwa data, identitas diri, personal perlu dijaga privasinya seketat mungkin.