Begitupun dengan para legislator yang telah duduk di kursi parlemen atau menjadi anggota dewan yang merepresentasikan suara masyarakat Indonesia. Apakah mereka melaksanakan tugas dengan baik?
Tentu jawabannya beragam, tergantung dari sudut mana kita melakukan penilaian terhadap kinerja para pejabat politis tersebut.
Apabila ada yang melakukan penyelewengan atau sengaja melalaikan kepentingan publik, maka jelas kita sebagai masyarakat dan punya hak pilih, tentu akan berpindah haluan dan mencari calon-calon pemimpin yang lebih baik untuk membangun bangsa yang jauh lebih baik.
Partai non parlemen tentu harus memiliki program yang jauh lebih kreatif, inovatif, dan solutif daripada partai yang sudah punya kursi pada periode sebelumnya.Â
Sebab tidak ada jaminan pasti, suatu partai politik tetap memiliki jumlah kursi yang sama pada setiap pelaksanaan pemilu.Â
Apabila partai non parlemen tidak menunjukkan daya tarik yang signifikan kepada masyarakat, maka kehadirannya hanya sekadar memeriahkan pesta demokrasi, tanpa esensi yang nyata, yang akhirnya suaranya tak terdengar, tak terlihat, dan kadang terlupakan.
Secara pribadi, kehadiran partai politik non parlemen beserta calegnya, menjadikan wajah baru yang patut diapresiasi dan di-support, apabila programnya menawarkan hal yang berbeda dan baru.Â
Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pandangan dari persepsi generasi yang berbeda dalam paripurna parlemen. Sehingga keputusan-keputusan yang diambil jauh lebih merepresentasikan masyarakat hari ini, dengan situasi dan kondisi terkini bahkan kondisi dalam beberapa tahun mendatang.
Oleh karena itu, partai non parlemen perlu merumuskan strategi-strategi yang mampu menciptakan kepercayaan publik terhadapnya. Sebab sekali partai non parlemen diberikan kepercayaan oleh publik, maka jangan pernah mengingkari.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!