Saya sadari waktu itu, emang sedang pusing-pusingnya akibat beban kerja, pola tidur yang gak teratur, sering lembur dan begadang.
Setelah mendonorkan darah, ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan untuk memastikan kesehatan dan pemulihan diri kita. Beberapa tindakan tersebut antara lain:
Istirahat. Setelah mendonorkan darah, kita perlu istirahat selama minimal 10-15 menit di area pendonoran. Ini akan membantu kita pulih dari proses pendonoran dan mencegah terjadinya pusing atau lemas. Sebab darah yang diambil dan tertera ditimbangan donor itu sekitar 350 ml.
Konsumsi makanan dan minuman. Setelah mendonorkan darah, pastikan mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup untuk membantu tubuh memulihkan diri. Sebaiknya makan makanan yang mengandung zat besi dan protein, seperti daging, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan.
Minumlah air putih yang cukup untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama proses pendonoran. Tapi, biasanya oleh petugas langsung diberikan suplemen tambah darah, sebotol susu 250 ml, dan biskuit berprotein (pengalaman pribadi yang disediakan oleh PMI Lumajang).
Hindari aktivitas fisik yang berat. Setelah mendonorkan darah, hindari aktivitas fisik yang berat selama minimal 24 jam, karena hal ini dapat membuat tubuh kita kelelahan dan memperlambat pemulihan.
Terutama pada bagian lengan yang menjadi tempat pengambilan darah, biasanya nyeri ringan selama 1x24 jam bahkan lebih pendek dari itu. Itu bisa kita akali dengan mengompres dengan air hangat di rumah.
Pantau kesehatan kita sendiri. Setelah mendonorkan darah, perhatikan kesehatan kita baik-baik saja dalam beberapa hari ke depan. Jika kita merasa pusing, lemas, atau mengalami efek samping lainnya, segera hubungi petugas medis atau dokter atau datang langsung ke faskes.
Jangan merokok. Hindari merokok selama minimal 2 jam (bila kamu perokok aktif), karena merokok dapat mempengaruhi kesehatan dan menghambat pemulihan.