Dengan teretasnya smartphone yang kita miliki, hacker dapat mengakses segala informasi dalam aktivitas smartphone kita, mulai dari rencana perjalanan dalam peta digital, obrolan pada beragam aplikasi interaksi, password dan saldo bank, data pribadi terkait kesehatan diri kita, hingga sejumlah kontak pribadi milik orang lain di telepon seluler kita.
Unlocked menyajikan aksi kejahatan yang dilakukan oleh peretas terhadap ponsel si wanita muda, salah satunya melakukan tindak kejahatan pembobolan saldo bank, mengunggah data rahasia tempat kerja, hingga melakukan penyekapan orangtua si wanita muda bahkan tindak pembunuhan yang dilakukannya terhadap si wanita muda.
Sungguh kengerian itu dapat terjadi pada kita, bilamana tidak waspada, wawas diri, dan kurang hati-hati dalam menjaga kerahasiaan data pribadi terutama keamanan ponsel kita. Sebab, ponsel kita mencerminkan diri kita seutuhnya.
Smartphone yang kita miliki saat ini adalah peta perjalanan, rekam medis, transaksi perbankan, tagihan cicilan kredit, penyimpanan berkas pribadi, kontak orang yang kita sayang, sarana hiburan kita dikala lelah, dompet kita, hingga tabungan investasi masa depan kita. Semuanya ada dalam sentuhan dan genggaman kita.
Atas dasar itu, wajib hukumnya bagi kita menjaga betul seluruh akses terhadap ponsel kita sendiri. Pegang teguh prinsip kehati-hatian agar terhindar dari tipu daya, tipu muslihat para hacker.
Oleh sebab itu, saya menyarankan agar kita semua; membuat kata sandi atau password sesulit mungkin tapi semudah mungkin diingat; tidak mengklik tautan-tautan yang terlihat tidak resmi; tidak mengunduh aplikasi-aplikasi yang tidak jelas peruntukannya; tidak mengubah pengaturan ponsel terkait keamanan bawaan ponsel; dan menghindari tempat-tempat service smartphone tak tak kredibel.
Jadi, masih nyaman menggunakan smartphone tanpa kunci layar?
Bayu Samudra