Memberikan layanan service layar smartphone, gerbang utama untuk melakukan peretasan. Cukup unik dan tidak disangka.
Pemilik ponsel secara sadar dan tanpa ada paksaan, memberikan kode akses membuka ponselnya kepada hacker yang menyamar sebagai pekerja reparasi smartphone.
Perlu diingat, seluruh akses (password) apapun yang ada di ponsel kita, terutama akses awal membuka atau mengaktifkan ponsel, jangan sampai ada orang lain yang mengetahuinya, termasuk orang terdekat sekalipun (baca: istri, suami, anak, kekasih, atasan kerja, rekan kerja, teman, bahkan siapa pun itu).
Kenapa harus seketat itu? Kita harus menganut prinsip kehati-hatian. Sebab lawan terkejam ialah orang terdekat kita, siapa pun dia, berpotensi menjadi rival, lawan, musuh. Terlepas dari ikatan harmonis, intim diantara keduanya, kecuali kedua belah pihak menyetujui keterbukaan penggunaan smartphone.
Atas kesalahan awal yang tidak disadari pemilik ponsel, niatan jahat peretas, waktu dan kesempatan yang diberikan oleh pemilik ponsel, aksi hacking pun terjadi dengan mulus, lembut, dan bebas hambatan.
Lagi-lagi, sutradara mengecoh penonton akan aksi atau alur cerita yang akan disajikan. Dia tidak menyajikan aksi peretasan rumit, seperti memecahkan kode akses dengan komputer super canggih, sebab hanya menggunakan sebuah laptop kentang (baca: laptop tanpa spesifikasi khusus, baik software dan hardware-nya).
Si hacker menanamkam aplikasi pada ponsel si wanita, aplikasi yang memiliki kemampuan mengklonakan aktivitas ponsel wanita muda tersebut ke dalam ponsel yang dimiliki si hacker. Sehingga secara faktual, hacker dapat melihat seluruh aktivitas ponsel si wanita selama 24 jam non stop tanpa henti.
Hal itu, seolah mematahkan tingkat keamanan yang diberikan oleh produsen ponsel. Keamanan kunci layar menggunakan sidik jari, smart lock dengan pengenalan wajah bahkan suara, apalagi pembuka akses menggunakan lensa mata pemilik smartphone. Seolah sirna sekejap akibat kerusakan layar.
Baca juga:Â Coba Cek! Seberapa Aman Password Kamu? Awas Kena Hack
Menakutkan dan membahayakan.
Orang lain yang dengan sengaja melihat, mengawasi, menguntit, bahkan memanipulasi aktivitas ponsel seseorang tanpa izin pemilik ponsel adalah tindak kejahatan serius dalam dunia keamanan siber.
Maka dari itu, kita harus menjaga kerahasiaan data pribadi, salah satunya keamanan ponsel kita sendiri agar aksi hacking dapat terhindar dari diri kita.