Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Hati-hati Kena Hack, Coba Cek Seberapa Aman Password Kamu?

5 Mei 2022   14:12 Diperbarui: 5 Mei 2022   16:05 1407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waspada pencurian password saat transaksi kartu kredit online (Sumber: Shutterstock)

World Password Day

Hari password sedunia jatuh pada 6 Mei. Fernando Corbato (bapak kata sandi komputer modern). Corbato mengenalkan suatu ide yang tujuannya melindungi informasi pada suatu data terhadap ilmu komputer sejak berkarir di Massachusetts Institute of Technology (MIT) 1960.

Password menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Hal ini disebabkan oleh teknologi yang kita pakai. Semua akses data, akun media sosial, berkas, bahkan perangkat teknologi telah dilengkapi dengan proteksi keamanan tingkat tinggi dengan sebuah password.

Suatu kata sandi bukan saja kombinasi angka dan/atau huruf yang asal dibuat secara ngawur, tanpa perhitungan dan pertimbangan. Sebab esensi password atau kata sandi ialah tameng pertama dan terakhir perlindungan diri kita (data, akun media sosial, berkas, bahkan perangkat teknologi) dalam menjaga privasi kita, segala hal mengenai privasi pribadi.

Kerahasiaan suatu password harus aman, hanya saya dan Tuhan yang tahu. Sebab password menyangkut hidup dan mati seseorang.

Mungkin terkesan lebay, alay, dan berlebihan. Tapi, realita menyatakan demikian. Password itu penting sekali. Jadi, jangan pernah membuat password yang sederhana, pendek, gampang, dan mudah ditebak.

Seberapa amankah password kamu? (Foto milik rukita.co)
Seberapa amankah password kamu? (Foto milik rukita.co)

Misal kamu punya kata sandi, "12345678", "01021985", "bayu", "ayu", "ABCDEFG", "qwerty", "kompasiana", dan sebagainya. Saya perintahkan, ganti sekarang!

Kata sandi yang sederhana, pendek, gampang, dan mudah ditebak seperti contoh tersebut; urutan angka; kombinasi tanggal lahir; nama diri sendiri; nama pacar/suami/istri atau nama mantan pacar/suami/istri;  urutan alfabet; nama platform/perusahaan tempat beraktivitas atau bekerja; dan lainnya. Sangat rentan terkena aksi peretasan, hacking, yang dilakukan oleh hacker.

Aksi peretasan password yang dilakukan hacker jahat (Foto dari inet.detik.com)
Aksi peretasan password yang dilakukan hacker jahat (Foto dari inet.detik.com)

Masalah peretasan bukan hal baru di dunia teknologi, dunia internet, dan dunia cyber. Ini telah ada sejak lama, sejak awal mula password diciptakan. Hal ini dibuktikan bahwasanya password adalah upaya melindungi data diri atau informasi yang kita miliki terhdapat orang lain, publik.

Jangan sampai karena kelalaian kita, data privasi yang sifatnya rahasia, jatuh pada orang yang tak berbudi luhur dan dipergunakan dalam tindak kejahatan dapat mengancam keberlangsungan hidup kita, yang secara terang-terang bukan kita pelakunya.

Sudah banyak kasus kejahatan siber (cyber crime), menimbulkan kerugian harta benda bahkan melayangkan nyawa seseorang. 

Pembobolan akun mobile banking, kartu atm, peretasan akun media sosial, hingga penyebarluasan aib (memiliki tagihan hutang selautan bahkan perilaku asusila-pengoleksi konten dewasa).

Hal itu bermula dari sebuah kata sandi atau password. Oleh sebab itu, buatlah kata sandi atau password yang sangat kuat guna mengamankan privasi kamu di dunia teknologi (dunia cyber). Mengapa?

Seorang hacker jahat (yang dengan sengaja melakukan aksi peretasan dan ditujukan untuk kepentingan tidak bertanggung jawab atau merugikan orang lain), sebab di dunia ini ada siang ada malam, begitupun hacker pasti ada hacker baik dan hacker jahat.

Kehadiran mereka tentu diimbangi dengan semakin majunya dunia digital ke arah yang lebih canggih, mutakhir yang dibuktikan dengan kehadiran AI (artificial intelligence). Melalui AI, hacker mampu menciptakan perangkat identifikasi password dengan sangat cepat.

Melalui AI yang disalahgunakan tersebut, password yang kita miliki atau kita gunakan seperti biasanya (kata sandi yang sederhana, pendek, gampang, dan mudah ditebak), akan dapat diidentifikasi dalam waktu singkat, hanya hitungan detik per second (d/s).

Gunakan satu password untuk satu akun - Foto milik avira.com
Gunakan satu password untuk satu akun - Foto milik avira.com

Bukan tindakan mustahil, sebab AI melakukan serangkaian kombinasi hingga berpuluh-puluh juta kali bahkan bermiliar kali untuk membobol sandi yang kita miliki. Sebab, tidak ada sebuah sistem keamanan yang super aman, masih ada celah untuk menerobos masuk.

Untuk mengalihkan celah yang ada, paling tidak menggagalkan upaya peretasan password. Saya intruksikan kamu untuk mengubah kata sandi atau password yang kamu miliki semuanya dengan beberapa ketentuan berikut.

Pertama, gunakan simbol. Bisa tanda @, #, %, ^, &, (, -, +, =, ?, ', *, dan sebagainya. Kedua, gunakan angka baik 0, 1, 2, dan seterusnya. Ketiga, gunakan perpaduan huruf kecil dan besar seperti Ak, jT, lQ, pZ, dan lainnya.

Artinya, password kamu harus mengandung sedikitnya kombinasi huruf kecil, huruf besar, angka, simbol atau karakter. 

Bagaimana penyusunannya? Apakah begini @Aku12, #bayu80P, dan atau lainnya? Tidak. Ini masih bisa diretas dalam waktu singkat.

Buatlah sebuah password yang terdiri dari angka, huruf, simbol atau karakter dengan penyusunan yang sangat rumit, acak, dan sangat sukar diretas, seperti @Aks4y@n9kM yang terdiri dari simbol et, huruf besar, huruf kecil, angka, tanda ohm, alfa, dan pi. Rumit bukan?

Gila, lu. Itu sandi atau ungkapan cinta? Panjang amat!

Eits, password adalah tameng kita, tameng privasi dan informasi data milik pribadi. Sudah sewajarnya kita membuat perlindungan yang ekstra. 

Kamu harus membuat sandi dengan cukup panjang, minimal 10 karakter, disusun acak, huruf, angka, simbol, dan kombinasi khusus.

Kenapa harus panjang, tidak puaskah dengan ketentuan di atas? Sebab, semakin pendek password yang kita gunakan, semakin mudah dan cepat hacker jahat meretas data pribadi kita.

Selain pembuatan sandi atau password yang harus sangat rumit dan panjang, kamu wajib memiliki berbagai kombinasi password untuk beberapa akun kamu. Ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pembobolan akun serentak. Maka, jangan pernah gunakan password yang seragam untuk seluruh akun kamu.

Buat password yang beragam ditiap paltform, rumit, panjang, dan rutin diganti - Foto milik kaspersky.com
Buat password yang beragam ditiap paltform, rumit, panjang, dan rutin diganti - Foto milik kaspersky.com

Gue udah tua, pelupa, dan gak ada referensi membuat kombinasi password seperti yang tulisan ini sampaikan?

Tenang, saya punya solusinya. Setelah kamu ubah kata sandi atau password yang dimiliki, catat penulisan sandinya di sebuah buku dan akun apa yang terikat dengan kombinasi sandi tersebut. Simpan bukunya di tempat yang kamu rahasiakan. Jadi, kamu hanya perlu mengingat letak buku yang kamu simpan.

Pembuatan password yang rumit dan panjang, setidaknya membutuhkan waktu yang lebih lama bila diretas oleh seseorang. Meskipun menggunakan kecerdasan buatan yang dijalankan oleh sistem komputer, mungkin bisa tahan sampai 3-6 jam bahkan hitungan hari.

Memang tidak ada jaminan mutlak password yang kita buat dan gunakan terhindar dari aksi hacking. Bila si hacker punya niatan jahat atau didasari dendam kesumat, pasti berhasil diretas meski membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu lamanya.

Oleh karena itu, kita wajib mengubah password secara rutin paling cepat satu minggu sekali, satu  bulan sekali, enam bulan sekali, atau bahkan satu tahun sekali dengan ketentuan tersebut.

Jadi setelah dicek, seberapa rumit dan aman password kamu?

Bayu Samudra

Sumber 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun