Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Anak-anak Kehilangan Hewan Kesayangan

30 November 2021   13:49 Diperbarui: 30 November 2021   14:10 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si anak mengajak si kucing tiduran, bentuk kesayangan anak pada hewan (dokpri milik teman)

Kucing kesayangannya yang berkelana entah kemana (dokpri milik teman)
Kucing kesayangannya yang berkelana entah kemana (dokpri milik teman)

Ada kawan saya, kawan kuliah dulu, dia suka piara kucing. Nah, setelah menikah dikaruniai seorang putra. Setelah usia dua tahunan, si putra dikenalkan kepada anak kucing. Ya seperti penjelasan di atas, anak dengan serius mengamati perilaku kucing.

Meski awal-awal, si anak merasa takut, sebab selama ini yang dia tahu dan orangtuanya hanya memberikan benda mati, mobil-mobilan, robot-robotan, bola, dan sebagainya. Jelas membuat sang anak kaget, hah ini apa? kok gerak-gerak sendiri?

Akhirnya setelah beberapa hari, si anak mulai akrab dengan kucingnya. Tiap hari selalu main bersama, meski si kucing yang selalu menderita, dia tetap bahagia menemani majikannya. Cie ileh.

Namun suatu waktu, si kucing tak ada di rumah, sedangkan si anak yang baru saja pulang sekolah anak usia dini, mencari kesana-kemari, tapi tidak menemukan keberadaanya.

Si anak menangis menjerit-jerit, bukan mendayu-dayu. Si ibu langsung mengalihkan perhatian anak ke hal lain, menjanjikan kucing kesayangannya ditemukan secepatnya. Hanya berhasil meredam dua sampai empat menitan saja. Kemudian, nangis lagi. Gitu seterunya.

Sudah tidak mempan meski ditawarkan mainan lainnya. Sebenarnya mempan, tapi kumat lagi, kumat lagi, begitu. Meski kehilangan kucingnya ini sudah satu pekan, masih aja teringat. Kadang si anak tiba-tiba menyusuri pekarangan rumah, sambil bilang, pus pus meong dengan logat senyaman lidahnya, us us eong eong.

Si anak mencari kucing kesayangannya ke sekitar pekarangan rumah (dokpri milik teman)
Si anak mencari kucing kesayangannya ke sekitar pekarangan rumah (dokpri milik teman)

Yah, meski sudah diberikan pengertian akan suatu kehilangan, si anak tetap aja mencari dan mencari. Mungkin ini tandanya rasa kasih sayang yang tulus dan sikap setia. Beda jauh dengan si doi, ya si dia, kasih sayangnya gak tulus, sering gonta-ganti pasangan. Ambyar. 

Gitu aja ya, sedang gak nafsu bikin tulisan. Jika kamu jadi ibu atau bapak si anak, kira-kira mau ngelakuian apa? Beli kucing anyar atau bikin anak lagi? Heheh.

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun