Ingatlah, mereka (orangtua) adalah malaikat yang mengasihimu tanpa meminta balas jasa nol koma nol satu rupiah pun kepadamu. Lantas mengapa, harus ada opsi menitipkan bahkan mengasramakan orantuamu ke panti jompo atau panti sosial?
Biarlah rambut mereka beruban, botak, pitak, plontos, mengkilap, dia tetap orangtuamu yang membesarkan dirimu dengan penuh kasih sayang dan nasihat.
Biarlah kulit mereka kendor, keriput di sekujur tubuh, tidak segar, dia tetap orantuamu yang merawat dirimu penuh dengan keikhlasan sejak dalam kandungan hingga kau beranak pinak.
Biarlah pandangan mereka kabur, tak mengenali dirimu dari jauh, tak mampu meraih benda didekatnya, dia tetap orantuamu yang menjagamu dari segala bahaya pada waktu kecilmu. Ketika hujan, dia rela kehujanan asal dirimu tetap terlindung dari air hujan.
Biarlah pendengaran mereka menurun, kurang bisa mendengar secara jelas, janganlah engkau bentak-bentak mereka, dia tetap orangtuamu yang mengasuhmu dengan rasa penuh tanggungjawab agar kelak nanti engkau berguna.
Biarlah fisik mereka lemah tanpa daya dan gaya, itu hanya sekadar fisik, tapi batin mereka masih muda dan segar bugar. Jangan pernah engkau sakiti batin mereka, meski hanya rencana menitipkan bahkan mengirimnya ke panti jompo.
Mengapa demikian?
Menitipkan orangtua ke panti jompo bukanlah pilihan yang tepat dan benar. Meski kamu adalah anak satu-satunya. Pada waktu itulah, sebenarnya kamu sedang diuji mentalitasnya. Antara mau merawat dengan keberatan untuk mengurusnya.Â
Alasannya hanya ada dua, perkara waktu dan biaya. Saya yakin, orangtua seakan jadi beban bila dia sudah terbaring sakit-sakitan. Pendapatan rumah tangga yang tak seberapa, harus dibagi prioritasnya, antara menjamin obat-obatan orangtua dengan biaya pendidikan dan kebutuhan rumah tangga yang terus berjalan.
Lain hal tentang waktu, mungkin kita terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan yang tak kunjung selesai, apalagi ada tambahan pengeluaran untuk pengobatan orangtua, seakan hidup harus dipenuhi dengan bekerja, bekerja, dan bekerja. Tak ada waktu merawat orangtua. Lantas masih perlukah opsi menitipkan orangtua ke panti jompo?