Pilihlah lokasi toko yang berdomisili sama antara penjual dan pembeli. Ini dilakukan agar tanaman yang dibeli gak terlalu lama di dalam truk atau jasa ekspedisi.Â
Gak mau kan beli tanaman mahal-mahal eh tiba di rumah sudah mati. Akhirnya, nyalahin kurir dan ngasih bintang satu ke penjual. Asli gak mikir blas.
Misal kita mau beli sukulen, sedangkan saya kan di Lumajang. Maka saya harus beli tanaman hias sukulen dari area Jawa Timur saja.Â
Memang harganya lebih mahal seribuan daripada saya beli dari Jawa Barat (Bandung bahkan Cirebon).Â
Jika saya memaksakan beli dari Bandung atau Cirebon, yang jelas nanti sukulen saya bakal layu, kering, patah, bahkan risiko terparah mati sekarat.
Jadi, tips ketiga adalah bayar lebih mahal gak masalah asal selamat, ketimbang bayar lebih murah jatuhnya ancur lebur.
Langkah selanjutnya, berkaitan dengan jasa ekspedisi. Meskipun dalam marketplace atau lapak online telah menyediakan voucher gratis ongkir (ongkos kirim), jangan terlena dengan gratis ongkirnya.Â
Perlu kamu ketahui, karena yang dibeli adalah barang hidup, maka pastikan jasa ekspedisinya yang paling cepat. Jangan ambil yang lebih murah, meski besar potongan voucher gratis ongkir sama saja, kisaran 15 ribu hingga 20 ribu.
Misal ada layanan reguler dengan harga ekonomis pada sebuah jasa ekspedisi. Saat kita melakukan proses pembayaran, pilihlah estimasi tiba barang yang tercepat, meski harus bayar lebih mahal dikit.Â
Soalnya ini tanaman (makhluk hidup) maka harus diprioritaskan gitu. Jangan seperti si dia, minta diprioritaskan tapi menolak komitmen hidup dalam bingkai rumah tangga.