Jelas presentasi yang kita lakukan gak bakal menimbulkan kesan "waw" dan hanya biasa-biasa saja.Â
Kadang memberikan citra terburuk dengan gagalnya mencapai tujuan presentasi (tidak adanya kontrak kerja sama yang terwujud, malah diomelin pimpinan).
Dulu ketika saya masih duduk di bangku SMA, saya cukup sering ditunjuk untuk mempresentasikan suatu hasil kerja kelompok.Â
Dengan kejadian itu, saya berusaha mempelajari pokok bahasan presentasi sedetail mungkin, sebab saya membawa nama baik kelompok dan diri saya sendiri.Â
Mencari sumber bacaan yang relevan dengan pokok bahasan terkini agar tak melulu menggunakan contoh yang tertera di buku pelajaran.
Pernah juga dulu saat lomba tingkat kabupaten, yakni lomba presentasi penanggulangan bencana yang diadakan oleh BPBD Lumajang.Â
Saya mencoba memaparkan data dan fakta yang ada di wilayah Lumajang dan ini membuat para dewan juri (anggota BPBD Lumajang) terkesan atas apa yang saya paparkan. Sebab peserta lain membawakan bahasan presentasi yang kurang relevan dengan penanggulangan bencana di Lumajang. Alhasil, nilai penguasaan pokok bahasan presentasi yang saya sajikan diganjar dengan peringkat 5 besar.
Maka dari itu, kunci pertama yang harus dimiliki oleh presentator ialah penguasaan pokok bahasan presentasi yang akan dipresentasikan.Â
Pergunakan wawasan seluas mungkin guna mendukung tiap fakta yang kita ucapkan dalam presentasi.Â
Jangan biarkan pokok bahasan presentasi mengambang di awang-awang karena minim data dan fakta. Alhasil, presentasi yang kita bawakan seakan hanya pembacaan kumpulan teori semata.
Kedua, menampilkan slide presentasi yang menarik, ringkas, padat, dan jelas