Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama 17 bulan dan entah sampai kapan bakal reda. Mengingat akhir-akhir ini, Indonesia dilanda gelombang kedua pandemi dengan melonjaknya kasus Covid-19. Sehingga pemerintah perlu mengambil langkah tegas, yakni PPKM Darurat. Inilah yang membuat diri kita semakin cemas. Lantas adakah cara mengatasi kecemasan selama pandemi?
Di kehidupan kondisi normal saja setiap manusia tentu punya rasa cemas dalam hidupnya, entah itu sekecil biji bayam atau sebesar bola basket. Apalagi saat ini, di kondisi pandemi yang semakin parah.
Untuk mempersingkat waktu baca, terlebih saya dan kamu punya rasa cemas yang musti segera diatasi.Â
Kita mulai saja masuk pada cara mengatasi rasa cemas yang menjangkit diri kita sendiri.
Melihat tayangan berita di televisi, membuka portal berita online di gadget, mendengarkan warta di radio, dan membaca spanduk serta baliho di jalanan ibu kota, semuanya satu topik, yaitu masalah Covid-19.Â
Mulai dari pencegahan penularan Covid-19, update korban Covid-19 yang semakin hari semakin meroket, larangan dari pemerintah, hingga kewajiban pakai double masker.
Informasi dan pengetahuan demikian akan membuat diri kita tertekan, gelisah, panik, tidak tenang, hingga terus-menerus memikirkan dan memprediksikan kehidupan di masa mendatang. Ini semua mengindikasikan bahwa kita sedang cemas.Â
Cemas berlebih akan menurunkan daya imunitas tubuh, sehingga kita mudah jatuh sakit, nafsu makan menurun, hidup tak bergairah, beban pikiran semakin menumpuk, dan paling parah terbesit pikiran "mending menyudahi perjalanan dunia ini".
Maka dari itu, langkah pertama dalam mengatasi rasa cemas adalah menenteramkan hati dan pikiran kita.
Bagaimana caranya? Dengan berusaha berpikir positif bahwa setiap musibah pasti ada akhirnya. Mungkin harapannya pandemi ini bisa berakhir satu bulan lagi atau jauh lebih cepat dari perkiraan kita.