Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kenali Proses Pengajuan KUR BNI dan KUR Mikro BRI, Beda tapi Sama

7 Juli 2021   10:23 Diperbarui: 7 Juli 2021   10:28 2301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenali Proses Pengajuan KUR BNI dan KUR Mikro BRI, Beda tapi Sama (gambar hasil editing pribadi dari berbagai sumber, indonesia.go.id ; BRI dan BNI))

Apakah kamu salah satu pelaku usaha? Bagaimana kondisi pemodalan usahamu? Tenang, bank di Indonesia memiliki program KUR atau kredit usaha rakyat. Sudahkah kamu menggunakan jasa perbankan ini?

Para pelaku usaha sering terkendala dengan pemodalan usaha. Kadang usaha mereka rela dinonaktifkan untuk sementara waktu, kerena modal usaha habis tergerus dengan bumbu dapur. Ya mau bagaimana lagi, kalau sudah begitu terpaksa usaha diparkir sebentar.

Agar usaha tetap berjalan, mereka kadang meminjam uang guna menambal modal usaha yang bocor karena kebutuhan konsumtif pemilik usaha. Mulai dari pinjam pada tetangga (yang ujung-ujungnya kalau gak bisa bayar atau ditunggak, eh gosipnya lebih kencang dari badai), pinjam pada rentenir (yang kadang malah buntung akibat bunga yang terus bermekaran), dan pinjam pada sanak keluarga (sebenarnya gak tega).

Akan tetapi, semenjak KUR perbankan di Indonesia lebih meluas menyentuh kehidupan masyarakat kecil, terutama masyarakat pedesaan yang banyak pelaku usaha mikro. Maka, pelaku usaha sesegera bermigrasi ke pemodalan yang disediakan oleh perbankan.

Manfaat daripada pengajuan pinjaman modal usaha di bank, yang saya rasakan (kebetulan salah satu pelaku usaha mikro), antara lain bunga pinjaman sangat kecil, batas jatuh tempo relatif panjang, proses pengajuan singkat dan mudah, dan kadang tidak perlu jaminan.

Tetapi, masyarakat pedesaan pada awal-awalnya enggan mengajukan pemodalan usaha kepada perbankan sebab termakan hoaks, kalau istilah sekarang. Sebab, ada yang bilang bunga di bank tinggi, proses pengajuan rumit, dan harus punya jaminan minimal sertifikat tanah.

Ini terjadi di domisili saya pada 2016, maklum masyarakat pedesaan, minim menerima informasi mengenai perbankan, terlebih pendapatan mayoritas masyarakat pedesaan kecil dan lebih banyak berusaha di sektor pertanian.

Itulah yang menyebabkan saya enggan mengajukan KUR waktu itu. Mungkin karena rendahnya pengetahuan proses kredit usaha rakyat, minimnya sosialisasi perbankan dan pemerintah, dan cerita mereka yang gagal bayar.

Ternyata semua itu tidak benar. Malah pengajuan pemodalan usaha di perbankan sangatlah nyaman, mudah, cepat, dan aman. Inilah proses pengajuan KUR Mikro BRI dan KUR BNI yang berbeda rasa tapi sama cita.

Perlu diketahui, sebelum mengajukan KUR di perbankan, kita harus sudah melunasi KUR di perbankan mana pun, kecuali KPR bahkan kartu kredit. Sebab sistem pengajuan kredit usaha rakyat terintegrasi dengan sistem perbankan di Indonesia. Jadi, apabila masih punya tanggungan di bank A harus menyelesaikan dulu, baru bisa mengajukan di bank B. Intinya, tidak ada usaha gali lobang tutup lobang di sistem kredit usaha rakyat perbankan Indonesia.

Kantor cabang BNI via kumparan.com
Kantor cabang BNI via kumparan.com

Pengajuan KUR BNI

Saya, tepatnya kedua orangtua, mengajukan kredit usaha rakyat BNI pada Desember 2018. Usaha pengajuan ini dilakukan berjamaah. Kenapa berjamaah? Karena diinisiasi oleh pemerintah desa. Sebab di-woro-woro-kan kepada masyarakat desa dan hanya diambil 40 kepala keluarga saja dari yang mengajukan atau mengirim berkas permohonan KUR BNI.

Mungkin ini salah satu program Bank BNI dalam meningkatkan kinerja program KUR BNI dan usaha membantu masyarakat dalam pemodalan usaha.

Persyaratannya, hanya menyerahkan fotokopi KTP suami istri (jika janda/duda, cukup yang bersangkutan saja), buku nikah atau akta nikah, surat keterangan usaha dari pemerintah desa, dan pas foto suami istri.

Untuk proses tunggu, memerlukan waktu hingga satu bulan sejak pengajuan. Kemudian bakal ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian utang piutang kredit usaha rakyat BNI dan pencairan dana diselesaikan pada waktu itu juga.

Januari 2019, pihak BNI dan pelaku usaha yang terpilih (termasuk orangtua saya), memenuhi undangan penandatanganan dan pencarian dana KUR BNI di kantor desa, sekaligus pengarahan program KUR dan upaya tatacara pengembalian atau pelunasan KUR.

Proses penandatanganan berkas KUR BNI, sangat lama dan bikin pegal, kata ayah saya. Sebab memuat begitu banyak berkas. Mungkin karena ini program kerjasama dengan pemerintah desa sehingga berkas pengajuannya pun sangat banyak untuk ditandatangani, terlebih tidak ada jaminan atau angunan KUR BNI.

Pada hari itu juga, dana KUR BNI dapat dibawa pulang. Tapi, asyiknya dana tersebut sudah dipotong dengan bunga KUR BNI dan beberapa biaya administrasi lainnya seperti materai. 

Dana KUR BNI yang digelontorkan kepada masing-masing kepala keluarga sebesar 25 juta rupiah, tapi karena sudah dipotong bunga KUR BNI diawal dan biaya administrasi, jadi memperoleh dana KUR BNI 23,5 juta rupiah.

Kemudian, diberikan tata cara pelunasan dan biaya pelunasan nantinya, jatuh temponya pada Januari 2020. Dana KUR BNI yang harus dikembalikan sebanyak 25 juta rupiah pada jatuh tempo dan dapat diserahkan sebelum waktu jatuh tempo. Penyerahan uang pelunasan diwakili oleh pihak pemerintah desa, yakni sekretaris desa.

Jadi, bunga dana KUR BNI hanya sekitar 6% dalam satu tahun dan sudah termasuk biaya administrasinya. Mungkin karena pengajuannya dikoordinatori atau bentuk KUR kerjasama dengan pemerintah desa, bunganya agak tinggi ketimbang mengajukan sendiri di bank BNI.

Kantor cabang BRI via kompas.id
Kantor cabang BRI via kompas.id

Pengajuan KUR Mikro BRI

Puas mengulik KUR BNI, kita bakal mengulas pengajuan kredit usaha rakyat mikro BRI. Dari sisi nama program, agak beda ya, tapi memang beda sih. 

Pada bank BRI, ada tambahan kata mikro pada program KUR. Ini disebabkan oleh target sasaran pelaku usaha pada kelas mikro di masyarakat, bisa karena usahanya menggunakan pemodalan kecil. Jadi, besaran modal pinjaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha.

Proses pengajuan KUR Mikro BRI, sama hanya dengan pengajuan KUR BNI. Akan tetapi, karena ini beda situasi dan model, maka ada beberapa perbedaan. Pertama, KUR Mikro BRI tidak ada biaya administrasi, sebab materai beli sendiri, hehe. Kedua, adanya jaminan atau angunan dalam pengajuan KUR Mikro BRI. Hanya ada dua perbedaan saja. Semuanya sama persis, kecuali warna bank. 

Berkas pengajuan pun sama, ada fotokopi KTP suami istri, buku nikah atau akta nikah, surat keterangan usaha dari pemerintah desa atau dinas koperasi dan UMKM, fotokopi dan asli barang agunan atau jaminan, dan satu lembar materai 6000, waktu itu.

Bagaimana dengan pas foto? Petugas BRI mengambil secara langsung saat proses pengajuan KUR Mikro BRI. Jadi, gak perlu menyerahkan cetak foto 4X6 suami istri.

Waktu tunggu pengajuan pun sama, yakni hanya satu bulan saja. Sebab, orangtua saya mengajukan KUR Mikro BRI pada Juli 2020, tahu kan masa ini awal-awal musim pandemi, kegiatan usaha mikro sangat terpukul terlebih pendapatan yang menurun drastis. Jadi, titik cerahnya melakukan pengajuan pemodalan usaha pada perbankan.

Kenapa bukan bank BNI? Sebab, rumah kami lebih dekat dengan kantor cabang bank BRI. Terlebih mau menjajal sensasi pengajuan KUR Mikro BRI. Alasan yang sepele banget bukan? 

Akhirnya, pada pertengahan Oktober 2020, dana KUR Mikro BRI sudah cair dan dapat digunakan untuk kegiatan usaha atau keperluan konsumtif. Mungkin terdengar menyimpang, tapi pada situasi pandemi yang masih berlanjut hingga sekarang, opsi keperluan konsumtif, terutama menjaga kesehatan, lebih penting.

Enaknya lagi, proses pencairan dana KUR Mikro BRI diserahkan secara non tunai, berupa uang yang berada di dalam rekening yang dibuat khusus untuk para pemohon KUR Mikro BRI. Genap tanpa potongan sepeserpun, bahkan gak bisa lebih satu rupiah pun, heheh. Jadi, untuk tarik uang perlu ke ATM.

Tata cara pelunasan KUR Mikro BRI pun sama, dilakukan dalam batas waktu satu tahun atau 12 bulan, yang mana jatuh tempo pada Oktober 2021. Dikembalikan beserta bunga KUR Mikro BRI, sebesar 6 persen. Dan dapat dilunasi sebelum waktu jatuh cinta tempo.

Kenali Proses Pengajuan KUR BNI dan KUR Mikro BRI, Beda tapi Sama (foto dari berbagai sumber uang telah diedit, cermati.com ; BRI ; BNI)
Kenali Proses Pengajuan KUR BNI dan KUR Mikro BRI, Beda tapi Sama (foto dari berbagai sumber uang telah diedit, cermati.com ; BRI ; BNI)
Jadi, itulah beberapa perbedaan pengajuan kredit usaha rakyat di beberapa bank milik negara, baik BRI dan BNI. 

Karena pada tulisan ini, pengajuan KUR BNI dilakukan secara kolektif, maka mungkin berbeda dengan pengajuan yang dilakukan secara mandiri ke BNI, tapi secara umum semuanya sama, harus lunas.

Bayu Samudra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun