Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Cara Memasak Daun Pepaya agar Tidak Pahit dengan Resep Rahasia

23 Juni 2021   10:59 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:25 3288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daun pepaya lokal, cara memasak daun pepaya agar tidak pahit (foto dari justtryandtaste.com)

Kemarin, kita sudah belajar bersama mengenai cara memasak sayur daun kelor hingga buah kelor yang kaya nutrisi. Hingga pada akhirnya, banyak tambahan bahkan varian teknik pengolahan daun kelor, mulai dari sayur bening daun kelor, tumis daun kelor, bahkan santan daun kelor. Sungguh kaya masakan Nusantara ini.

Pada tulisan ini, kita bakal belajar cara memasak daun pepaya dengan resep rahasia. Tapi karena artikel ini tayang ke publik, maka tidak rahasia lagi. Ingat, hanya saya, kamu, dan Tuhan saja yang tahu ya. Eh, mending disebar aja ya ke semua orang, biar pada tahu, sekalian biar nambah viewers.

Tak jarang, ketika kita mengolah daun pepaya jadi sebuah hidangan di meja makan. Pasti berpikiran rasanya bakal pahit dan gak ada yang berani makan, kecuali yang masak dengan perasaan terpaksa. 

Bukan karena diberi perisa pahit, tapi memang dasarnya pahit banget. Hal ini diakibatkan getah pepaya sangat banyak, dan wajar saja, yang kita masak adalah daun muda, terbayang bukan betapa pahitnya?

Untuk itu, tips ini hadir membantu para koki di dapur, entah seorang ibu bahkan seorang ayah agar menghasilkan olahan daun pepaya yang nyaman, enak, lezat, bergizi tanpa rasa pahit.

Rasa pahit dalam pengolahan daun pepaya, tidak dapat hilang 100 persen. Namun kita dapat meminimalisir tingkat kepahitan hingga 85 persen. Hasil ini bukan berasal dari penelitian tingkat keasaman bahkan kepahitan suatu hidangan, tapi penilaian subjektif dari saya pribadi. Sebab belum ada alat yang mengukur tingkat kemanisan dan kepahitan yang akurat, layaknya mengukur keasaman (pH meter).

Baiklah, sudah cukup terlalu panjang basa-basinya. Kalau tidak disegerakan bakal membuat kamu bosan dan meng-close laman ini. Jadi, ayo kita mulai saja. Inilah cara membuat oseng daun pepaya agar tidak pahit.

Daun pepaya lokal, cara memasak daun pepaya agar tidak pahit (foto dari justtryandtaste.com)
Daun pepaya lokal, cara memasak daun pepaya agar tidak pahit (foto dari justtryandtaste.com)
Pertama, sediakan daun pepaya, daun beluntas, dan daun jaranan (istilah dalam bahasa Madura).

Daun pepaya yang kita gunakan adalah daun pepaya lokal. Entah benar-benar lokal atau hasil persilangan dengan pepaya luar negeri. Intinya bukan daun pepaya Jepang, yang memiliki ciri daun lebih ramping, batang tanamannya hijau tua bintik putih, dan secara size lebih kecil daripada pepaya lokal.

Kita ambil daun pepaya dari puncak pohon pepaya (ujungnya) atau cabang dahan pohon pepaya. Sebab, kita memasak daun pepaya muda, kalau yang tua itu rasanya kurang enak sebab jaringan tangkai dan daun mulai mengeras.

Pastikan ambil secukupnya saja, toh bukan dibuat acara selapan (sebuah acara syukuran 35 atau 40 hari pasca seorang bayi lahir dalam tradisi masyarakat Jawa/Madura).

Kemudian, kita tambahkan dengan daun beluntas, weluntas. Ambil pucuknya saja, 4-6 daun dari paling atas sebanyak mungkin, atau komposisi bahannya itu 60 persen daun pepaya bahkan bunganya dan 40 persen daun beluntas.

Kalau di pasar tradisional, daun pepaya ini cukup melimpah ya. Tapi, daun beluntas sangat jarang ditemui. Karena ini resep rahasia, jadi hanya orang-orang tertentu yang satu langkah lebih paham dari kebanyakan orang dalam mengoseng daun pepaya.

Kemudian, ada tambahkan 2-3 tangkai daun jaranan. Orang Madura menyebutnya daun kajuh jeren. Ini pun gak ada di pasar. Adanya di pekarangan rumah, sebab ini tuh pakan kambing. Tapi memang berkhasiat untuk mengurangi rasa pahit dalam mengolah daun pepaya.

Tujuan menambahkan daun beluntas dan daun jaranan, agar meminimalisir rasa pahit dalam olahan daun pepaya. Terlebih rasa daun beluntas itu cukup hambar, tidak memiliki rasa kuat sehingga menutup rasa pahit yang dikeluarkan oleh daun pepaya.

Tetapi, meski tidak ada daun beluntas, rasa pahit daun pepaya dapat dikurangi oleh daun jaranan.

Bunga pepaya, cara memasak bunga pepaya, oseng daun pepaya (foto dari m.watyutink.com)
Bunga pepaya, cara memasak bunga pepaya, oseng daun pepaya (foto dari m.watyutink.com)
Kedua, tambahkan bunga pepaya.

Pepaya pada umumnya memang berbuah, tapi bunga pepaya itu sangat jarang. Hanya pada pepaya jenis tertentu yang hanya berbunga saja sepanjang musim. Bunga pepaya itu cukup banyak dalam satu pohon pepaya. Nah, hal ini bisa dijadikan bahan tambahan dalam pengolahan oseng daun pepaya.

Ini dilakukan sebab bunga pepaya dipercaya mampu mengobati beberapa penyakit, entah penyakit apa saya agak lupa. Dan tak jarang, ada beberapa orang memburu bunga pepaya guna mengobati penyakit yang dideritanya. Bahkan kalaupun ketemu, bakal dibeli dalam harga yang fantastis. Ini dikarenakan karena terbatasnya pohon pepaya yang memiliki bunga yang amat rimbun. 

Apakah di pasar tersedia? Tidak. Kalau pun ada itu hasil pesanan seseorang dengan pedagang di pasar.

Jadi, itu sedikit informasi tentang bunga pepaya. Apabila kebetulan, ada pepaya yang berbunga di sekitaran lingkungan kamu, boleh dong ditambahkan dalam proses pengolahan oseng daun pepaya ini. Biar double khasiat.

Pohon jaranan, salah satu penawar rasa pahit daun pepaya dalam oseng daun pepaya (foto dokpri Bayu)
Pohon jaranan, salah satu penawar rasa pahit daun pepaya dalam oseng daun pepaya (foto dokpri Bayu)
Ketiga, cuci bersih ketiga bahan tersebut.

Pastikan cuci dengan air mengalir dan bersih maksimal. Hal ini dilakukan agar tak ada debu dan kotoran burung yang mungkin jatuh di dedaunan pepaya.

Tambahan tips, daun pepaya yang sudah diambil dari pohonnya jangan langsung diolah, melainkan dibiarkan layu semalam dan keesokan harinya baru diolah. Tujuannya biar getah yang berada dalam daun pepaya berkurang melalui sayatan di tangkai dahan daun pepaya. Getahnya mengalir gitu lho.

Keempat, rebus daun pepaya, bunga pepaya (jika ada), daun beluntas, dan daun jaranan secara bersama di dalam satu panci atau wajan.

Dalam proses perebusan, kita tambahkan garam satu sendok atau secukupnya, sesuaikan dengan banyaknya bahan yang kita buat. Tujuannya selain mengurangi rasa pahit, juga membunuh bakteri, kuman, bahkan hewan kecil yang tidak hilang saat diguyur air mengalir.

Juga sebagai usaha memberikan rasa asin dalam bahan baku oseng daun pepaya. Rebus hingga daun pepaya cukup layu, atau melihat daun jaranan dan beluntas yang mulai menguning. Hal ini dikarenakan garam memiliki andil melarutkan klorofil dalam daun.

Jadi selain menjadi penawar rasa pahit daun pepaya, daun beluntas dan daun jaranan menjadi indikator proses perebusan telah selesai dengan berwarna kuning kecoklatan. Paling tidak selama perebusan membutuhkan waktu ±10 menit di atas api yang menyala. 

Ambil satu dua tangkai daun jaranan yang kemudian dicampur dalam rebusan daun pepaya (Foto dokumentasi pribadi Bayu)
Ambil satu dua tangkai daun jaranan yang kemudian dicampur dalam rebusan daun pepaya (Foto dokumentasi pribadi Bayu)
Kelima, ambil daun jaranan dan peras atau genggam erat daun pepaya bersama daun beluntas untuk menghilangkan air rebusan.

Sebelum itu, matikan kompor terlebih dahulu. Tiriskan bahan yang ada di dalam panci atau wajan tersebut, lalu siram dengan air mengalir (tahan pencucian kedua). Kemudian, ambil daun jaranan dan diakhiri dengan memeras bahan tersebut.

Istimewanya, meski tangkai daun jaranan tadi direbus, tapi daunnya tidak dapat terlepas dengan sendirinya. Daun dan tangkai jaranan sangatlah erat, jadi gak bakal ada ceritanya daun jaranan bakal termakan oleh diri kita. 

Keenam, iris tipis atau sesuai selera hasil gumpalan perasan daun pepaya dan daun beluntas.

Dok Shutterstock
Dok Shutterstock

Pagar tanaman beluntas milik tetangga (dokpri Bayu, foto tahun 2019 dari blog pribadi)
Pagar tanaman beluntas milik tetangga (dokpri Bayu, foto tahun 2019 dari blog pribadi)
Ketujuh, siapkan bumbu pada oseng daun pepaya.

Mulai dari, bawang merah, bawang putih, merica, garam, gula, cabai, dan terasi. Haluskan bahan bumbu tersebut, baik dengan batu ulek atau blender.

Kedelapan, siapkan wajan yang sudah dituangkan sedikit minyak goreng.

Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan ke dalam wajan untuk digoreng sebentar. Kemudian tambahkan 100 ml air atau sesuaikan dengan kebutuhan. Lalu, masukkan irisan daun pepaya dan daun beluntas ke dalam wajan yang telah bercampur air, minyak, dan bumbu.

Tambahkan sedikit garam bahkan gula, bila kurang sedap atau kurang manis. Sebagai penutup, tambahan satu sachet kecap atau secukupnya sebagai penambah sedap. 

Dalam tahap ini hanya butuh waktu ±3 menit saja. Sebab hanya membumbui daun pepaya dan daun beluntas yang sudah setengah jadi. Yang tak lupa guna menghilangkan air yang sudah kita tambahkan tadi di dalam wajan.

Jangan lupa matikan kompor, ketika sudah selesai memasak.

Kesembilan, oseng daun pepaya siap dihidangkan.

Oseng daun pepaya (foto dari shutterstock/sunhaji via kompas.com)
Oseng daun pepaya (foto dari shutterstock/sunhaji via kompas.com)
Selain oseng pepaya yang memiliki cita rasa lezat, unik (karena ada pahit-pahitnya), dan bergizi. Juga memiliki manfaat herbal. Salah satunya menjadi pemacu proses peningkatan produksi ASI bagi ibu yang menyusui. 

Tak hanya itu, manfaat daun pepaya bagi bumil atau ibu hamil juga mempersiapkan kandungan zat tertentu dalam tubuh guna menghasilkan dan memperlancar ASI ketika selesai proses persalinan.

Jadi, sudah menikmati sajian oseng daun pepaya hari ini?

Bayu Samudra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun