Bukannya menjadikan kulit wajah glowing, malah membuat kulit wajah rusak, banyak bekas jerawat, timbul flek hitam, bahkan sensitivitas kulit wajah meningkat yang mengakibatkan tidak dapat dipasangi kosmetik.Â
Rugilah kita apalagi belum ketemu jodoh. Jadi tambah sulit dan gak bakal dilirik. Tapi nanti juga bakal ketemu sih. Tenang jodoh sudah ada yang mengatur, entah orangtua yang menjodohkan atau Tuhan yang menunjukkan untuk dicari sendiri.
Kedua, pertimbangan harga produk skincare
Iya dong. Coba kalkulasi, berapa biaya produk kecantikan yang harus dibeli seorang wanita selama sebulan? Sepertinya lebih banyak kebutuhan produk kecantikan wanita.
Harga produk skincare menjadi pertimbangan kedua dalam menggunakan atau tidak sebuah skincare. Hal ini diperlukan guna menekan biaya pengeluaran bulanan yang besar, hanya untuk pembelian skincare dengan pemanfaatannya hanya satu orang saja. Maka harus dipertimbangkan dengan matang.
Di pasaran banyak dijual produk skincare murah meriah. Maka tak jarang, kita sendiri akan memilih produk yang lebih murah ketimbang yang lebih tebal duitnya. Tetapi, pertimbangan harga skincare harus berbanding lurus dengan efek samping yang ditimbulkannya akibat penggunaan skincare.
Bila ditemukan produk skincare murah maupun mahal, pastikan bahwa produk tersebut layak digunakan. Misalnya memeriksa tanggal produksi dan kedaluwarsa, perusahaan pemroduksi, izin BPOM, dan komposisi produk skincare tersebut.
Harga skincare tidak menjamin keberhasilan tujuan dari penggunaan skincare itu sendiri. Contoh, ingin terlihat putih bersih. Maka menggunakan skincare yang mahal agar hasil lebih terasa dan lambat. Ada pula yang beli skincare murah, tapi hasilnya instan.
Akan tetapi, karena kita sudah punya pegangan pertama. Maka, kita perlu melihat kembali kesehatan kulit wajah guna memilih menggunakan skincare atau tidak. Supaya tidak membuang biaya, karena tidak digunakan sebab menimbulkan efek samping.
Kadang produk skincare murah malah sesuai dengan kulit wajah kita, ketimbang produk skincare mahal. Jadi, yang terlihat murah tak selamanya berkualitas rendah dan yang terlihat mahal tak selamanya berkualitas tinggi.