Tapi, bagi mereka yang baru akan menjajal produk skincare bakal kebingungan dan biasanya mereka memilih skincare berdasarkan rekomendasi teman, sahabat, bahkan si doi.
Namun sadarkah kita, memilih produk skincare untuk diri kita ternyata tidak semudah memberikan rekomendasi produk skincare pada orang lain?
Ini disebabkan karena perbedaan kulit wajah yang dimiliki oleh seseorang dengan orang lain. Jadi, belum tentu skincare A cocok dengan dirimu, meski sangat cocok pada temanmu.
Seorang wanita yang pertama kali akan menggunakan skincare akan sangat bingung memilih produk kecantikan ini.Â
Pasalnya ia belum tau secara pasti jenis produk apa yang sesuai dengan kulit wajahnya. Maka dari itu, saya sarankan untuk konsultasi ke dokter spesialis kulit guna memberikan pencerahan akan pemilihan jenis skincare.
Hal itu perlu dilakukan agar dapat memastikan bahwa kulit wajah kita mampu beradaptasi dengan produk skincare tertentu dan menyesuaikan dengan kondisi kesehatan kulit wajah kita sendiri.
Namun, fakta di lapangan ternyata seseorang yang menggunakan skincare hanya berlandaskan pada uji coba. Coba ini itu dan menyimpulkan produk ini itu sesuai dengan dirinya. Saya maklumi, mereka tidak sempat berkonsultasi ke dokter spesialis kulit karena tidak ada biaya atau biayanya cukup mahal.
Usaha tersebut keliru, sebab kulit wajah bakal terkontaminasi dengan berbagai macam produk skincare yang belum tentu cocok. Yang jelas, tiap brand produk memiliki kandungan dan kadar produk skincare yang beragam. Jelas, bakal berefek samping pada kulit wajah.
Bila melakukan uji coba berkali-kali pada kulit wajah tentu berdampak buruk pada kesehatan kulit wajah. Misalnya muncul jerawat yang tidak biasa, bukan jerawat pada umumnya, semacam benjolan kecil tapi bukan jerawat, bahkan iritasi kulit wajah. Ini salah satu akibat coba-coba produk skincare tanpa konsultasi ke dokter mengenai kulit wajah yang bersangkutan.