Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kiat Sebelum Melakukan Silaturahmi Daring agar Suasana Lebih Harmonis

14 Mei 2021   22:53 Diperbarui: 14 Mei 2021   23:51 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa pandemi memaksa kita untuk silaturahmi secara daring (dalam jaringan). Namun sudahkah kita melakukan silaturahmi virtual dengan tepat dan benar?

Larangan mudik 2021 lebih diperketat dengan banyaknya pos-pos penyekatan mudik. Gak boleh ada orang keluar masuk di setiap daerah, entah antar kota bahkan antar provinsi. 

Bukan karena ingin menghalangi kebaikan masyarakat untuk mengunjungi sanak keluarga di kampung halaman. Melainkan, sebagai upaya pencegahan dan penularan virus covid-19 yang kian bermutasi. 

Pemerintah tak ingin ada kenaikan kasus korona akibat dibukanya arus mudik dan arus balik. Masyarakat pun muak dengan pandemi yang tak kunjung berakhir. Maka, mau tidak mau, pahit tidak pahit, keputusan pelarangan mudik diberlakukan. Hal ini dilakukan demi kebaikan kita bersama, kebaikan masyarakat, kebaikan bangsa dan negara.

Salah satu solusi untuk tetap menjalin silaturahmi dalam situasi pandemi dan pelarangan mudik ini adalah silaturahmi daring, silaturahmi virtual, silaturahmi online.

Melalui pemanfaatan teknologi, kita dapat terhubung dengan orang lain, saudara, bahkan orangtua di kampung halaman dengan gadget yang kita miliki, bahkan dengan wartel sekalipun. Kita dapat merasakan kedekatannya meski tanpa kehangatannya, sebab terbentang jarak yang sangat jauh bahkan menyebrang lautan bahkan berbeda benua.

Namun dalam praktik silaturahmi daring, kita harus tau beberapa poin penting agar tujuan baik kita tetap menjadi baik. Mengapa?

Tujuan kita baik, untuk bersilaturahmi, tapi karena dilakukan tanpa melihat situasi dan kondisi, malah berakibat pada kekesalan penerima (yang kita ajak bersilaturahmi).

Silaturahmi secara daring sama halnya dengan silaturahmi secara luring. Ada adab yang harus dimengerti dan dipahami. Gak langsung aja telepon, vidoecall, bahkan kirim pesan suara.

Hal ini dilakukan agar tercipta suasana silaturahmi yang nyaman, berkesan, dan harmonis. Bukan mentang-mentang virtual, kita dapat sewaktu-waktu silaturahmi dengan tetiba menelpon di tengah malam, pagi buta, bahkan siang hari. 

Pertama, harus paham waktu.

Menentukan waktu yang baik dalam silaturahmi virtual (foto dari pixabay.com)
Menentukan waktu yang baik dalam silaturahmi virtual (foto dari pixabay.com)
Silaturahmi daring memang dapat dapat dilakukan kapan saja, sesuka hati. Akan tetapi, harus tahu kapan waktu terbaik untuk melakukan hal tersebut. Sebab, kita gak pernah tahu persis kapan waktu luang lawan bicara, siapa tahu dia sedang ada di perjalanan, sedang berkunjung ke rumah tetangga, bahkan sedang terlelap dalam mimpi indah bersafari ke kebun binatang.

Maka dari itu, pastikan waktu yang tepat agar diri kita dapat menjalin suasana silaturahmi yang baik. Misal, pada setengah siang, sore hari, bahkan dibawah jam sembilan malam. Atau kita dapat mengkode terlebih dahulu, atur jadwal silaturahmi daring.

Dengan mengatur jadwal, kita dapat sesuka hati menggunakan sarana silaturahmi daring manapun, entah videocall maupun telepon biasa. Tanpa adanya gangguan dan proses silaturahmi berjalan lancar.

Kedua, pastikan persediaan pulsa atau kuota internet bahkan layanan wifi memadai.

Salah satu faktor pendukung kelancaran silaturahmi daring adalah tersedianya pulsa, kuota internet, dan layanan wifi yang memadai.

Artinya saat bersilaturahmi dengan layanan telepon seluler, pulsa harus mencukupi. Jangan menelpon sanak saudara ketika pulsa kamu nol rupiah. Kan gak enak? Hari raya kok gak punya pulsa.

Maka dari itu, sebelum malam takbiran bahkan pas malam takbiran, saya sudah mengisi pulsa secukupnya, paling tidak 25 ribu. Sesama operator dapat, beda operator pun dapat. Kan ada bonus gratisan nelpon setelah beberapa menit atau menghabiskan berapa rupiah pulsa.

Atau kalau mau irit atau gampangnya, beli voucher telepon satu bulan. Udah, nelpon siapa pun sepuasnya, tanpa khawatir beda operator. 

Begitupun masalah kuota internet, pastikan mencukupi. Gak harus beli yang 200 gigabyte. Pastikan saja cukup. Sebab tiap platform atau aplikasi layanan videocall memiliki besaran kebutuhan kuota beragam sekaligus ditopang dengan lama tidaknya pembicaraan lewat panggilan video.

Silaturahmi daring (videocall) saya dan teman-teman SMA, ceritanya reunian sambil lebaran (tangkapan layar/dokrpi)
Silaturahmi daring (videocall) saya dan teman-teman SMA, ceritanya reunian sambil lebaran (tangkapan layar/dokrpi)
Untuk itu, saya selalu sedia kuota internet selama Ramadan dan Syawal lebih besar dikit ketimbang bulan lainnya. Sebab aktivitas internet cukup banyak, terlebih situasi pandemi ini. Biasanya hanya 15 GB per bulan, kalau Ramadan dan Syawal sedia 25 GB.

Tak hanya itu, bagi kita yang punya layanan wifi, pastikan udah bayar tagihan bulanan. Kalau belum bayar, wifi tak bisa digunakan. Jadi percuma punya wifi. 

Kebetulan saya tak pasang wifi. Jadi, gak perlu bingung ngurusi wifi dan paswordnya. Digunakan dan tidak digunakan, tetap bayar. Kan rugi kalau tidak digunakan. Apalagi lokasi rumah saya agak jauh dari tiang kabel wifi, jadi gak maksa punya wifi.

Kenapa harus tercukupi semua? Agar saat berkomunikasi secara daring tidak mengalami kendala putus-putus. Bicara panjang lebar, eh hanya bunyi tut-tut-tut. Gak ada respon. Malu juga kan ke saudara. Ngomong bentar udah hilang.

Kalau kouta internet kehabisan pas saat silaturahmi daring, panggilan video, sudah gak tampak apa-apa. Muncul tulisan koneksi internet terputus. Hanya muter-muter gak karuan. 

Ketiga, perhatikan ketersediaan daya baterai smartphone atau gadget mencukupi.

Kehabisan daya baterai membuat silaturahmi virtual tidak lancar (foto dari ruber.id)
Kehabisan daya baterai membuat silaturahmi virtual tidak lancar (foto dari ruber.id)
Udah bicara ngalor-ngidul, eh tetiba hp drop dan mati seketika. Atau ada notifikasi memerintah untuk men-charge baterai. Jelas, kendala begini mengganggu dan menghambat silaturahmi.

Maklum lah, silaturahmi daring memang butuh waktu yang lebih lama. Sebab bagaimanapun pun, rasa kangen yang dikirim via daring kurang bisa mengobati rindu ketimbang silaturahmi secara langsung, tatap muka, luring.

Kalau tiba-tiba, drop dan harus mengakhiri percakapan, silaturahmi itu kayak tergantung, tidak tuntas. Masih ada sesuatu yang ingin dibicarakan. Jadi, pastikan ketersediaan daya baterai perangkat keras yang kita gunakan (hp, laptop, gadget) selama silaturahmi virtual mencukupi agar tak membuat jalannya silaturahmi terputus.

Keempat, pastikan berada di area yang terjangkau jaringan atau sinyal.

Pastikan diri kita berada di area yang terjangkau jaringan atau sinyal selama silaturahmi daring (foto dari pixabay.com)
Pastikan diri kita berada di area yang terjangkau jaringan atau sinyal selama silaturahmi daring (foto dari pixabay.com)
Ini jauh lebih penting. Kalau di area kamu gak ada sinyal atau jaringan apapun, silaturahmi virtual atau silaturahmi daring bukanlah solusi silaturahmi kala pandemi.

Mau nelpon bagaimana, bila gak ada sinyal? Mau videocall dengan platform apapun, bila gak ada jaringan? Ada sinyal dan jaringan, tapi medot-medot, putus-putus. Putus nyambung gitu lo, kayak lagunya siapa ya?

Jadi, proses silaturahmi gak lancar, gak nyaman, dan kurang khidmat. Maka dari itu, upayakan sebelum melakukan aktivitas silaturahmi virtual, pastikan posisi kita berada di area sinyal atau jaringan agar komunikasi daring lancar jaya, bebas hambatan.

Silaturahmi secara daring, silaturahmi virtual, silaturahmi online (foto dari nasional.kompas.com)
Silaturahmi secara daring, silaturahmi virtual, silaturahmi online (foto dari nasional.kompas.com)
Itulah sebagian faktor pendukung suksesnya silaturahmi secara daring, virtual. Sebab keempat faktor tersebut, menopang tercipta jalinan silaturahmi yang lancar, nyaman, khidmat. Jadi, silaturahmi virtual bakal menjadi harmonis. 

Baiklah, udah isi pulsa kan? Udah penuhi kuota internet yang unlimited media sosial? Ayo, silakan hubungi sanak saudara nan jauh di kampung halaman!


Bayu Samudra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun