Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukber Virtual Menjadi Ruang Rindu, Ajang Pamer, dan Keruwetan Panitia

25 April 2021   23:20 Diperbarui: 26 April 2021   00:42 2168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi sebelum bukber virtual, ngobrol ngalor-ngidul (foto dari journal.sociolla.com)

Jadi, walaupun bukber virtual, ajang pamer masih dilakukan oleh sebagian peserta bukber. Karena acara bukber, pasti yang dipamerin pertama adalah menu buka puasa. Mumpung ada acara bukber, menu makanan buka puasa dibuat beragam dan tampak mewah dengan sajian masakan yang kebarat-baratan. Pokok ada saja celah untuk melancarkan aksi pamer.

Bukber virtual dan keruwetan panitia.

Situasi setelah bukber virtual, ngobrol santai dan ucapan-ucapan perpisahan di akhir acara bukber virtual (foto dari kumparan.com)
Situasi setelah bukber virtual, ngobrol santai dan ucapan-ucapan perpisahan di akhir acara bukber virtual (foto dari kumparan.com)
Hal yang membuat acara bukber virtual sukses digelar adalah peran kerja keras para panitia. Mereka yang merencanakan dan mengeksekusi seluruh kegiatan agar berjalan sesuai rencana. 

Yang namanya panitia, pasti sibuk kesana-kemari. Apalagi panitia bukber virtual. Mulai mengatur jadwal kegiatan, aplikasi yang dipergunakan, mendata peserta bukber virtual, hingga mengkonfirmasi ulang kehadiran peserta bukber. Bukan tugas mudah dan gampang layaknya menadahkan tangan.

Panitia dituntut berpikir jauh lebih keras dan meminimalisir terjadinya hal buruk dalam acara bukber virtual. Salah satunya pengaturan jadwal dan lama pelaksanaan bukber hingga ketentuan mengenai dress code dan menu buka puasa bersama.

Idealnya, pelaksanaan bukber virtual adalah 90 menit saja. Empat puluh lima menit pra bukber yang mana digunakan untuk saling bercakap-cakap. Lima menit saat bukber, minum minuman yang manis dan empat puluh menit pasca bukber yang diisi oleh pembicaraan ringan.

Untuk menciptakan keseragaman, maka panitia bukber virtual menentukan pakaian yang digunakan selama pelaksanaan bukber virtual, misal batik dengan dominasi penuh warna biru. Selain itu juga mengatur hidangan berbuka puasa, misal secangkir kopi dan teh, buah-buahan atau kurma, dan nasi berserta lauk-pauknya.

Yang tak kalah pusing, menentukan aplikasi apa yang bakal digunakan dalam bukber virtual. Apa harus pakai video call WhatsApp, Google Meets, ZOOM, atau lainnya. Hal ini tergantung dari banyaknya peserta itu. Jika kurang dari delapan orang, mending pakai salah satu fitur di WA. Selain itu, memastikan semua peserta sudah siap dalam bukber virtual.

Itulah cerita tentang bukber virtual, yang dari bikin kangen hingga bikin rusuh dari para panitia pelaksana bukber virtual.

Sebenarnya bukber mengajarkan kita untuk; lebih sederhana, karena adanya penyeragaman menu makanan buka puasa bersama; lebih bersyukur, karena kita masih dapat berpuasa dan berbuka puasa;, lebih sadar, bahwa harta yang saat ini kita miliki bukan lah milik kita, melainkan mutlak milik Tuhan semesta alam; dan mempererat tali persaudaraan antar sesama.


Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun