Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar dari Ramadan Tahun Lalu: Jangan Berbuka Puasa dengan Minuman Es

14 April 2021   15:20 Diperbarui: 14 April 2021   15:40 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minuman dingin atau minuman ber-es batu harus dihindarkan ketika berbuka puasa (foto dari pixabay.com)

Puasa seharian penuh dengan kondisi cuaca yang terik seperti saat ini, mungkin terasa sangat dahaga. Pengen minum yang seger-seger dan dingin ketika berbuka puasa. Saya pun sama, pengen minum yang seger dan dingin. Pasti pikiran kita tertuju pada minuman es, minuman ber-es batu atau minuman dingin dari kulkas. Tapi, apakah baik bagi tubuh?

Berdasarkan pengalaman saya dan beberapa kisah tetangga, berbuka puasa dengan minuman yang dingin atau ber-es batu adalah penawar dahaga terbaik. Namun, perilaku demikian tidak memiliki manfaat bagi tubuh kita, terutama organ pencernaan.

Kita berpuasa mulai dini hari, pasca subuh hingga magrib tiba, bukan waktu yang singkat. Apalagi dijalani dengan kesibukan pekerjaan dan aktivitas yang begitu sesak. Tubuh kita berada pada kondisi yang cukup lemah dan panas. Kenapa panas? Karena sejatinya diri kita ini panas, suhu tubuh memanas. 

Selain suhu tubuh yang memanas, tubuh yang melemah, dan organ pencernaan, seperti lambung kosong tak beroperasi, walau sedang terjadi pencernaan di dalam usus. Diri kita tidak dianjurkan meminum minuman dingin atau minuman ber-es batu terlebih dahulu. 

Kita berpuasa itu sama saja seperti kita berolahraga di pagi hari, anggaplah lari atau jogging 20 kilometer. Tubuh kita tentu sedang melakukan pembakaran kalori, pengeluaran keringat, detak jantung yang menderu, napas yang terengah-engah, dan tubuh mulai melemah. Apabila tetiba di masuki dengan minuman dingin, minuman ber-es batu jelas, bakal membuat tubuh kita kaget. 

Detak jantung bakal melemah, seakan terguyur air dingin yang menyebabkan kepanikan jantung. Kerongkongan yang tengah mempersiapkan diri untuk kembali stabil, menetralkan suhunya, tetiba tersiram air es, maka timbul kekagetan. Hal ini diikuti dengan respon lambung yang juga terkejut. Menerima tumpahan minuman es atau dingin. Maka, dinding lambung berkontraksi untuk menyejajarkan suhu lambung dengan cairan atau zat yang masuk ke dalam lambung untuk dicerna. 

Selain itu, mengonsumsi es atau minuman dingin ketika berbuka puasa dapat menimbulkan gejala flu. Yang pada akhirnya, bakal membuat diri kita jatuh sakit, sakit flu.

Itulah mengapa, diri saya dan keluarga tidak mengonsumsi minuman ber-es batu atau minuman dingin di awal berbuka puasa.

Tidak ada larangan meminum minuman dingin atau ber-es batu di awal berbuka puasa. Tidak ada kewajiban berbuka puasa dengan minuman dingin atau ber-es batu. Ini masalah selera. Namun, apabila selera ini menyebabkan gangguan kesehatan, mending dihindari.

Minum air dingin atau minuman ber-es batu ketika berbuka puasa, seakan memberi energi kesegaran bagi tubuh kita yang lemah selama seharian. Akan tetapi, segarnya hanya di rongga mulut saja. Setelah itu masuk ke dalam tubuh, melewati kerongkongan, lambung, dan usus. Dan ketika sudah masuk inilah, awal gangguan dimulai. 

Minuman hangat seperti wedang jahe atau air kurma sebagai minuman berbuka puasa (foto dari pixabay.com)
Minuman hangat seperti wedang jahe atau air kurma sebagai minuman berbuka puasa (foto dari pixabay.com)
Ibarat baik bagi kita, belum tentu baik bagi mereka. Segar di rongga mulut belum tentu segar dan sehat bagi organ pencernaan dan jantung.

Oke, kalian gak papa selama beberapa hari ini berbuka dengan minuman dingin atau ber-es batu.

Itu artinya daya tahan tubuh kamu masih kuat. Karena masih kuat, besar kemungkinan bakal melemah. Ketika melemah barulah tau dan mengerti akan penting menjaga daya tahan tubuh.

Ancaman serius lainnya adalah terkena demam tinggi dan/atau flu atau pilek. Hal ini dikarenakan terlalu sering mengonsumsi minuman dingin atau ber-es batu ketika berbuka puasa bahkan pasca buka puasa.

Ketika udah meriang, hidung tersumbat, maka ibadah puasa seakan tak enak. Kepala pusing, hidung beler melulu, dan daya tahan melemah. Akhirnya aktivitas harian jadi tertunda, terbengkalai, dan tak tersentuh oleh diri kita. Banyak rebahan, malas beraktivitas, dan kadang tidak berpuasa karena harus meminum obat-obatan penyembuh sakit. Rugilah kita.

Sebetulnya ini masalah sepele. Apabila diabaikan terus-menerus, saya khawatir tubuh kita kurang sehat, sehingga jatuh sakit dan aktivitas terhenti sementara. Yang tambah rugi adalah kehilangan momen menjalankan puasa dan ibadah lain di bulan Ramadan.

Mengingat cuaca saat ini kadang terik, kadang hujan, jadi antisipasi dengan budaya berbuka puasa yang sehat dan menyegarkan. Tidak harus dengan minuman dingin atau ber-es batu. Melainkan dengan minuman bernutrisi, minuman berasa manis.

Sebab memang dianjurkan dalam hadist, bahwa berbuka puasa dengan minuman yang manis (baca: sesuatu yang manis) seperti sirup, air kurma, kurma, kolak, dan lainnya.

Apakah ada anjuran berbuka puasa dengan yang dingin-dingin? 

Bayu Samudra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun