Oke, kalian gak papa selama beberapa hari ini berbuka dengan minuman dingin atau ber-es batu.
Itu artinya daya tahan tubuh kamu masih kuat. Karena masih kuat, besar kemungkinan bakal melemah. Ketika melemah barulah tau dan mengerti akan penting menjaga daya tahan tubuh.
Ancaman serius lainnya adalah terkena demam tinggi dan/atau flu atau pilek. Hal ini dikarenakan terlalu sering mengonsumsi minuman dingin atau ber-es batu ketika berbuka puasa bahkan pasca buka puasa.
Ketika udah meriang, hidung tersumbat, maka ibadah puasa seakan tak enak. Kepala pusing, hidung beler melulu, dan daya tahan melemah. Akhirnya aktivitas harian jadi tertunda, terbengkalai, dan tak tersentuh oleh diri kita. Banyak rebahan, malas beraktivitas, dan kadang tidak berpuasa karena harus meminum obat-obatan penyembuh sakit. Rugilah kita.
Sebetulnya ini masalah sepele. Apabila diabaikan terus-menerus, saya khawatir tubuh kita kurang sehat, sehingga jatuh sakit dan aktivitas terhenti sementara. Yang tambah rugi adalah kehilangan momen menjalankan puasa dan ibadah lain di bulan Ramadan.
Mengingat cuaca saat ini kadang terik, kadang hujan, jadi antisipasi dengan budaya berbuka puasa yang sehat dan menyegarkan. Tidak harus dengan minuman dingin atau ber-es batu. Melainkan dengan minuman bernutrisi, minuman berasa manis.
Sebab memang dianjurkan dalam hadist, bahwa berbuka puasa dengan minuman yang manis (baca: sesuatu yang manis) seperti sirup, air kurma, kurma, kolak, dan lainnya.
Apakah ada anjuran berbuka puasa dengan yang dingin-dingin?Â
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H