Wanita yang memiliki profesi, dinilai sebagai upaya melanggar kodrat wanita. Wanita seakan tidak boleh keluar rumah, harus selalu di dapur, sumur, dan kasur. Wanita karier sangat dikecam oleh masyarakat, meski telah nyata adanya kesetaraan gender.
Seorang wanita yang berhasil dan sukses mendapatkan pekerjaan impian atau profesi idaman adalah hasil jerih payah dan usahanya sendiri. Bukan hasil karena menggoda (baca: menjual keperawanannya) atasan untuk dapat duduk di kursi jabatan penting, melainkan usaha kerja keras dan kecakapannya dalam bekerja.
Stigma seksime yang tumbuh dalam masyarakat dijadikan batu sandungan bagi wanita yang mengejar impian. Kita sebagai masyarakat yang jauh lebih maju pola pikirnya, harus mengesampingkan dan menyingkirkan pemikiran semacam itu. Pria dan wanita berhak berkompetisi secara sehat dan adil.Â
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H