Suka duka berpasangan apalagi belum sah agama dan hukum, banyak susahnya. Lihat pasangan dengan orang lain, ngambek. Ada pasangan si anu lagi nganu sama pasangan kita, cemburu. Kedapatan pasangan kita jalan bareng cowok lain, makan-makan juga, minta putus. Banyak duka daripada sukanya. Akhirnya, putus.
Memadu kasih dengan pasangan itu gampang-gampang susah. Tak heran bila jomlo sangat banyak di sekitar kita. Bukan karena gak laku.Â
Kan dasarnya memang bukan dagangan. Hanya saja tidak berhasil menjalin ikatan cinta. Gak bisa buat tali simpulnya. Bahkan gak berani melempar tali, ya jelas gak dapat.
Kamu yang saat ini lagi gak baik-baik saja dengan pasanganmu alias sedang bertengkar, mungkin karena hal sepele yang dibesarkan-besarkan. Biasalah, kaum muda. Pengennya dia hanya milik kita. Udah gak boleh interaksi dengan cowok atau cewek selain kita, pasangannya.Â
Menjalin hubungan asmara itu cukup sulit. Kita dan pasangan harus saling menghargai, mengerti, dan memahami kondisi pasangan. Jangan mengedepankan ego pribadi. Ingat, dia masih "calon pasangan" hidup kita di masa depan.Â
Gak ada bukti nyata, belum akad, belum menghadap calon mertua juga. Jadi, besar kemungkinan akan putus bila kita gak mampu menjaga pikiran dan hati. Bisa terluka dan terlupakan.
Suatu masalah yang gagal diselesaikan dalam hubungan muda-mudi, kadang berakhir perpisahan. Ya gitu, ada pertemuan juga ada perpisahan.Â
Biasanya kalimat itu dilontarkan bagi mereka yang gagal membina jalinan asmara. Padahal, mereka gak dapat mengendalikan diri, egois, memang sendiri, dan sok ngatur-ngatur.
Memang diperlukan usaha membangun hubungan cinta yang langgeng bagi dua sejoli agar tak terjadi perpisahan.Â
Jika sudah pisah dan putus, malah kepikiran. Ini anehnya hubungan asmara. Tak lagi sehati, tak lagi cinta, tetapi lagi-lagi timbul rasa menyesal, hingga pada akhirnya, minta balikan.