Ingin menikmati hidup berdua dulu. Ingin membangun kedekatan (baca: keharmonisan) yang lebih intens. Ingin travelling dulu, bareng pasangan. Ingin main-main dululah. Intinya, ingin lebih bahagia.
Keinginan itu manusiawi. Apalagi proses mendapatkan hatinya, hati pasangan kita, itu cukup sulit, penuh perjuangan, dan berdarah-darah.Â
Gak sampai disitu saja, ada tahapan akhir yang membutuhkan proses berpikir logis dan sistematis. Mendapat restu orangtuanya, orangtua pasangan kita, mertua, calon mertua. Jadi wajar, bila pengantin baru masih menginginkan kebahagiaan yang berasal dari pola pemikirannya.
Menunda kehamilan adalah solusi praktis untuk alasan tersebut. Namun, solusi etisnya tidak didapatkan.
Penundaan terjadinya kehamilan, tentu memilih salah satu jenis kontrasepsi. Hanya itu saja caranya. Kebelet nikah, pengen kawin, tapi belum siap memiliki momongan. Masih manusiawi. Beda dengan pingin momongan, tapi gak mau nikah dan kawin. Ini bukan manusiawi, tepatnya halusiawi (baca: halusinasi).
Kenyataan di lapangan, para pengantin baru yang belum siap memiliki momongan atau menunda kehamilan akan menggunakan salah satu jenis alat kontrasepsi. Paling populer digunakan adalah pil KB. Harga terjangkau, mudah digunakan, aman ditelan, dan efektif menunda kehamilan.
Kembali saya ingatkan, tulisan ini tidak sedang mempromosikan jenis kontrasepsi. Apalagi memiliki anggapan saya seorang penyuluh KB. Sangat salah kaprah.
Apakah penggunaan alat kontrasepsi memiliki dampak masa mendatang terhadap terjadinya kehamilan?
Secara teori ada dua jenis kontrasepsi, yakni kontrasepsi alami dan kontrasepsi buatan. Kedua jenis kontrasepsi ini sama-sama efektif dalam menunda kehamilan, bilamana benar-benar dipatuhi dalam mempraktikkannya. Akan tetapi, terdapat sisi positif dan sisi negatif dari kedua jenis kontrasepsi tersebut.
Kontrasepsi alami membutuhkan peran penting pengendalian napesu. Sedangkan, kontrasepsi buatan tanpa perlu mementingkan pengendalian nafsu. Bebas crot di dalam organ kewanitaan.Â
Sederhananya begitu. Jika kontrasepsi alami, gak bisa. Harus ejakulasi di luar organ reproduksi wanita. Mungkin, agak ribet bagi pasangan baru. Jadi, mending pakai kontrasepsi buatan atau kontrasepsi medis.