Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Introspeksi Diri di Malam Minggu nan Sepi

13 Maret 2021   21:35 Diperbarui: 14 Maret 2021   08:01 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

cerutu kaubakar buat sesak napasku
iris mataku pecah kabur hitam kelam
namun lubuk hati ini bersinar untukmu
tak seorang pun mampu merebut dirimu

aku bukanlah cinta pertama hidupmu
kadang jengkel diriku perihal
usiaku terlalu dewasa mengenalmu

pahami saja takdir sang Kuasa
asmara hanya mengenal aku dan kamu
metamorfosis rasa tercipta tanpa
ragu khawatir hingga abadi
ibarat kupu terbang sempurna
halang rintang dihadapi penuh ketegaran

pantai mendesir buka setiap lembar
amarah dalam buku karanganmu
dwi warna mengisi budi manusia
ada padaku dan padamu jua

besar asaku hidup bersamamu
ujian Tuhan harus kujalani
ketika cinta dan rasa tak menyatu
usaha rujuk terus buntu
mendobrak benteng egoisme jalan
untuk mengikat erat tali ikatan


Jalan Kelabu, 13 Maret 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun