Olahan singkong itu banyak sekali. Yang paling sering kita temui di pasaran adalah tapai. Tape singkong. Namun apa jadinya, bila singkong (ubi kayu) dibuat kolak? Sebagian dari kita tentu tak asing. Kolak singkong. Akan tetapi, kalah masyhur dengan kolak pisang. Betul apa benar? Seakan-akan, kolak ya hanya kolak pisang. Walaupun sebenarnya, ada banyak jenis kolak. Ya itu tadi, kalah masyhur.
Baiklah, kita lanjutkan. Sebab saya tidak sedang memetakan persebaran kolak di tanah air, mencari asal usul kolak, dan mengklasifikasikan jenis-jenis kolak. Saya hanya berbagi resep, bukan berbagi iler, mengenai kolak singkong. Â
Kolak singkong adalah kudapan yang berbahan baku utama singkong. Sekali lagi, singkong, bukan anak singkong. Apalagi tunas singkong. Ingat, singkong tidak bertunas. Selain singkong, ada bahan lainnya, mulai dari santan kelapa, daun pandan, gula, dan air.
Apakah proses pembuatan kolak singkong memakan waktu cukup lama? Tidak. Hanya 30 (tiga puluh) menit saja. Singkat.
Sebelum kita mulai, pastikan kita sudah menyediakan singkong di rumah. Karena penghitungan waktu membuat kolak singkong, tidak dihitung sejak awal mula membeli singkong di pasar, mencabut pohon singkong di ladang, apalagi menanam batang singkong sembilan bulan lalu. Oke.
Pertama, kupas dan bersihkan singkong.
Menit pertama kita mulai dengan mengupas kulit singkong. Ingat, dikupas. Jangan diiris. Kita gak sedang buat kripik singkong. Ini resep kolak. Setelah dikupas, masukkan singkong ke bak (ember) berisi air. Tujuannya agar getah kulit singkong gak menempel pada singkong. Menurut riset, biar mengurai zat kimia yang ada di dalam singkong itu sendiri.Â
Oh iya, singkong yang dikupas tadi, adalah singkong yang sudah cukup layu. Artinya jangka waktu dari pencabutan pohon singkong cukup lama, minimal 3 harian. Hal ini dikarenakan, kulit singkong masih segar dan diyakini mengandung zat kimia, seperti sianida. Tapi, bukan kasus kopi sianida.
Membeli singkong di pasar adalah pilihan tepat. Sebab cukup lama ada di tempat penjual. Jadi, sudah layu. Bagi kita yang memiliki kebun singkong, dan berniat bikin kolak singkong. Singkongnya didiamkan saja dulu, paling tidak 3 hari. Ya supaya kandungan zat kimia berkurang sekaligus getahnya hilang.Â
Setelah selesai mengupas, singkong yang ada di dalam ember, kita bersihkan. Tidak perlu menggunakan sabun colek. Cukup bersihkan dengan air berkali-kali. Disarankan dengan air mengalir.
Kedua, potong singkong dengan ukuran kecil-kecil dan merebusnya.
Setelah dipotong sebesar telur puyuh. Tidak usah membayangkan telur lainnya. Fokus saja kepada telur puyuh. Telur burung puyuh. Kita bersihkan lagi hasil potongan dengan air.
Sebelumnya, kita harus menyiagakan panci dengan air mendidih di atas kompor, boleh di atas anglo. Kemudian, kita rebus potongan singkong tersebut. Tunggu hingga empuk.
Ketiga, siapkan santan kelapa.
Karena singkong yang dibuat kolak hanya sedikit, tak lebih dari satu kilo. Cukup sediakan ¼  (satu per empat) kelapa. Parut dan peras. Tambahkan air secukupnya.Â
Keempat, merebus kembali singkong yang telah direbus dengan santan kelapa.
Setelah singkong direbus selama lima belas menit. Kemudian, tambahkan santan kelapa yang telah didapat dari hasil memarut kelapa. Rebuslah singkong yang telah dicampur dengan santan kelapa. Merebus kembali ini cukup singkat hanya sekitar lima menit saja.
Kelima, tambahkan gula pasir secukupnya dan selembar daun pandan.
Aduk hingga merata dan pastikan gula telah larut dalam rebusan. Sesekali cicipi, khawatir kurang manis atau terlalu manis. Jika kurang manis tambah gula, jika kemanisan biarkan saja. Toh kita suka yang manis-manis.Â
Perebusan ini hanya membutuhkan waktu lima menit saja. Soalnya singkong sudah matang. Tujuannya hanya mendidihkan santan.
Keenam, menyajikan kolak singkong.
Perlu diketahui, bahwa tidak diperkenankan menyantap kudapan selagi panas. Kecuali, lidah kita tahan panas. Jadi, dinginkan kolak singkong yang berada dalam mangkuk. Biarkan kolak singkong yang berada pada panci tetap dalam posisi tertutup. Biar awet panas. Hangat disantap.
Nah, itulah tahapannya. Sesingkat-singkatnya seperti itu. Lantas, apa manfaatnya bagi kita, terlebih bagi kesehatan tubuh?
Oke. Kita preteli satu per satu.
Santan kelapa sering disalahkan atas tingginya kolesterol dalam tubuh kita. Akan tetapi, sebenarnya santan kelapa baik bagi tubuh. Kandungan lemak pada santan kelapa memang cukup tinggi, yakni lima gram dalam 100 mililiter santan kelapa. Namun, lemak yang terkandung bukanlah lemah jahat. Melainkan lemak baik atau lemak nabati yang sehat (MCTs). Selain itu, santan berguna untuk menjaga kadar kolesterol baik dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak sehat dan zat asam laurat dalam santan kelapa.
Tak berhenti disitu. Santan kelapa dapat menjaga berat badan ideal. Pasalnya, santan kelapa mampu meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh. Itulah mengapa, kebanyakan orang pegunungan memiliki bentuk dan berat bedan yang ideal (gagah perkasa, maco, dambaan para wanita bagi laki-laki, dan menjaga tubuh wanita tetap langsing).
Kebetulan saya punya saudara di daerah Ponorogo, wilayah pegunungan. Di sana tiap hari menu makanannya sayur lodeh. Artinya tak pernah lepas dari santan. Mungkin karena banyak pohon kelapa dan buahnya. Jadi, masakannya ya selalu bersantan. Takjubnya, saya heran, gak ada tuh yang nyeri-nyeri sendi, memiliki kolesterol, ataupun penyakit diabetes. Semua sehat jasmani dan rohani.
Namun, hal ini dipandang berbeda bagi saya ataupun kalian yang ada di perkotaan. Mengonsumsi banyak masakan yang bersantan malah dianggap menumpuk kolesterol dalam tubuh. Nyatanya, tidak. Penelitian gizi sudah membuktikan. Malah, santan cukup baik dan aman bagi penderita diabetes. Otomatis, gak perlu menghindari masakan yang bersantan. Apalagi, kolak singkong ini.
Singkong sendiri memiliki khasiat bagi tubuh. Setiap 100 gram singkong, mengandung satu gram protein dan nol koma sembilan gram serat. Kandungan serat singkong cukup tinggi. Hal ini berguna sebagai anti-peradangan. Lebih lanjut, singkong mengandung pati resisten yang dapat membantu metabolisme tubuh jadi lebih baik, mengurangi resiko obesitas, dan aman dikonsumsi bagi penderita diabetes tipe dua.
Tak jarang di kehidupan masyarakat, bilamana ada seorang yang sakit lambung, makan gak enak, merasa mual, dan perut keroncongan dan bahkan mengeras. Masyarakat percaya pada air parutan singkong. Singkong yang diparut, kemudian diperas untuk diambil airnya. Lalu meminumkannya pada seorang yang kesakitan tersebut. Alhasil, beberapa waktu ke depan orang tersebut mulai membaik. Mungkin karena kandungan nutrisi pada singkong yang masih aman dan terjaga oleh alam. Sekaligus, kandungan pati resisten yang memang bagus bagi metabolisme tubuh.
Selanjutnya, singkong tinggi kalori. Oleh karena itu, cukup baik bagi orang-orang yang ingin diet. Menjaga bentuk tubuh tetap ideal adalah dambaan setiap individu. Namun cukup berat menjalaninya. Sebab makanan sangat bervariatif. Singkong pantas dikonsumsi bagi mereka yang menjalani pola diet. Disarankan mengonsumsi singkong kukus. Singkong yang sudah dikukus. Karena tinggi kalori, maka metabolisme tubuh sangat optimal, lemak bakal terbakar, gak cepat lapar, dan tentunya menyehatkan.Â
Lebih lengkapnya, singkong kaya akan mineral. Singkong mengandung kalsium (menjaga kesehatan tulang dan gigi) agar tetap kuat dan mampu menopang tubuh, magnesium (menurunkan tekanan darah) cocok bagi penderita hipertensi, mangan (membantu meregenerasi jaringan dalam tubuh), zat besi (membantu pembentukan protein—hemoglobin dan myglobin—dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh), tembaga (guna mempertahankan fungsi saraf), dan kalium (sintesis protein dan pemecahan karbohidrat).
Kebutuhan akan mineral dalam tubuh sangat penting sebagai regenerasi jaringan tubuh. Sebab tubuh kita tiap hari selaku berkembang, dan proses berkembang inilah membutuhkan asupan mineral dan zat gizi lainnya guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita.
Tuntas sudah pembahasan resep kolak singkong dan beberapa khasiatnya. Kudapan sederhana yang kaya nutrisi dan baik bagi kesehatan tubuh.Â
Sejatinya, alam telah memberikan kecukupan bagi kita semua. Asupan gizi harian dapat dipenuhi dengan tanaman di sekitar kita. Sungguh anugerah Tuhan semesta alam.
Sebagai penutup. Kolak singkong ini juga pantas disajikan dalam acara syukuran ataupun kudapan berbuka puasa kala ramadan tiba. Selain manis, bernutrisi pula.Â
Jadi, sudahkan kita merasakan kenikmatan kolak singkong hari ini?
Referensi nutrisi 1, 2, 3, 4, dan 5.
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H