Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kolak Singkong, Penganan Ndeso Sugih Nutrisi yang Baik bagi Kesehatan Tubuh

2 Maret 2021   17:35 Diperbarui: 2 Maret 2021   18:05 1921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses penambahan santan kelapa, gula pasir, daun pandan pada pembuatan kolak singkong (dokpri)

Nah, itulah tahapannya. Sesingkat-singkatnya seperti itu. Lantas, apa manfaatnya bagi kita, terlebih bagi kesehatan tubuh?

Oke. Kita preteli satu per satu.

Santan kelapa sering disalahkan atas tingginya kolesterol dalam tubuh kita. Akan tetapi, sebenarnya santan kelapa baik bagi tubuh. Kandungan lemak pada santan kelapa memang cukup tinggi, yakni lima gram dalam 100 mililiter santan kelapa. Namun, lemak yang terkandung bukanlah lemah jahat. Melainkan lemak baik atau lemak nabati yang sehat (MCTs). Selain itu, santan berguna untuk menjaga kadar kolesterol baik dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak sehat dan zat asam laurat dalam santan kelapa.

Tak berhenti disitu. Santan kelapa dapat menjaga berat badan ideal. Pasalnya, santan kelapa mampu meningkatkan pembakaran lemak dalam tubuh. Itulah mengapa, kebanyakan orang pegunungan memiliki bentuk dan berat bedan yang ideal (gagah perkasa, maco, dambaan para wanita bagi laki-laki, dan menjaga tubuh wanita tetap langsing).

Kebetulan saya punya saudara di daerah Ponorogo, wilayah pegunungan. Di sana tiap hari menu makanannya sayur lodeh. Artinya tak pernah lepas dari santan. Mungkin karena banyak pohon kelapa dan buahnya. Jadi, masakannya ya selalu bersantan. Takjubnya, saya heran, gak ada tuh yang nyeri-nyeri sendi, memiliki kolesterol, ataupun penyakit diabetes. Semua sehat jasmani dan rohani.

Namun, hal ini dipandang berbeda bagi saya ataupun kalian yang ada di perkotaan. Mengonsumsi banyak masakan yang bersantan malah dianggap menumpuk kolesterol dalam tubuh. Nyatanya, tidak. Penelitian gizi sudah membuktikan. Malah, santan cukup baik dan aman bagi penderita diabetes. Otomatis, gak perlu menghindari masakan yang bersantan. Apalagi, kolak singkong ini.

Singkong sendiri memiliki khasiat bagi tubuh. Setiap 100 gram singkong, mengandung satu gram protein dan nol koma sembilan gram serat. Kandungan serat singkong cukup tinggi. Hal ini berguna sebagai anti-peradangan. Lebih lanjut, singkong mengandung pati resisten yang dapat membantu metabolisme tubuh jadi lebih baik, mengurangi resiko obesitas, dan aman dikonsumsi bagi penderita diabetes tipe dua.

Tak jarang di kehidupan masyarakat, bilamana ada seorang yang sakit lambung, makan gak enak, merasa mual, dan perut keroncongan dan bahkan mengeras. Masyarakat percaya pada air parutan singkong. Singkong yang diparut, kemudian diperas untuk diambil airnya. Lalu meminumkannya pada seorang yang kesakitan tersebut. Alhasil, beberapa waktu ke depan orang tersebut mulai membaik. Mungkin karena kandungan nutrisi pada singkong yang masih aman dan terjaga oleh alam. Sekaligus, kandungan pati resisten yang memang bagus bagi metabolisme tubuh.

Selanjutnya, singkong tinggi kalori. Oleh karena itu, cukup baik bagi orang-orang yang ingin diet. Menjaga bentuk tubuh tetap ideal adalah dambaan setiap individu. Namun cukup berat menjalaninya. Sebab makanan sangat bervariatif. Singkong pantas dikonsumsi bagi mereka yang menjalani pola diet. Disarankan mengonsumsi singkong kukus. Singkong yang sudah dikukus. Karena tinggi kalori, maka metabolisme tubuh sangat optimal, lemak bakal terbakar, gak cepat lapar, dan tentunya menyehatkan. 

Lebih lengkapnya, singkong kaya akan mineral. Singkong mengandung kalsium (menjaga kesehatan tulang dan gigi) agar tetap kuat dan mampu menopang tubuh, magnesium (menurunkan tekanan darah) cocok bagi penderita hipertensi, mangan (membantu meregenerasi jaringan dalam tubuh), zat besi (membantu pembentukan protein—hemoglobin dan myglobin—dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh), tembaga (guna mempertahankan fungsi saraf), dan kalium (sintesis protein dan pemecahan karbohidrat).

Kebutuhan akan mineral dalam tubuh sangat penting sebagai regenerasi jaringan tubuh. Sebab tubuh kita tiap hari selaku berkembang, dan proses berkembang inilah membutuhkan asupan mineral dan zat gizi lainnya guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun