Pelarangan berhubungan (baca: pacaran) di usia belia atau masih duduk di bangku sekolah. Jelaskan alasan apa yang membuat hal itu terlarang.
Katakan, bahwa masa depan anak akan terganggu dengan aktivitas yang unfaedah tersebut. Memikirkan pasangan tanpa memikirkan masa depan, terutama sekolah. Apalagi hingga terjerumus ke dalam perbuatan asusila. Misal mengonsumsi narkoba, miras, dan bahkan pergaulan seks bebas.Â
Maka orangtua harus mengontrol kehidupan asmara anak, agar tetap dalam porsi kemampuannya. Anak usia lima belas tahun, gak bakal sanggup berpikir masa tua bakal jadi apa. Makanya, orangtua harus mengedukasi dunia percintaan anak. Agar anak melangkah di jalan yang benar, terang, dan lurus.
Itulah mengapa karma begitu dekat dengan kita, sebab karma datangnya tiba-tiba, karena perilaku kita terdahulu. Oleh karena itu, benar bahwasanya setiap kata adalah doa. Kata-kata yang kita alamatkan kepada orang lain akan berdampak kepada diri kita sendiri di masa mendatang.
Selain itu, peran pengontrol orangtua harus tetap dilakukan kepada anak hingga ajal menjemput. Tak terkecuali, cara-cara menjalankan hubungan asmara yang sehat pantas diindahkan oleh kaum muda-mudi yang tengah bermandikan hujan asmara, agar tidak terjerumus kepada perbuatan asusila dan menentang norma masyarakat.
Jadi, kena karma itu kadang menyakitkan, kadang pula menyenangkan. Karma bisa membawa penyesalan, juga menyelipkan rasa syukur.
Mirna dan Rani, bukanlah nama sesungguhnya, hanya nama samaran.
Bayu Samudra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H