Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Udang, Pengganti Protein Daging dan Telur serta Khasiatnya bagi Tubuh

29 Januari 2021   15:00 Diperbarui: 29 Januari 2021   15:17 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahan masakan udang (foto dari selerasa.com)

Harga daging yang mahal, apalagi daging sapi. Membuat kita geleng-geleng saat ingin membelinya. Namun beda hal dengan telur, harganya jauh lebih miring ketimbang daging sapi dan imbang dengan daging ayam potong. Lalu mau beli apa? Daging sapi atau telur.

Asupan protein dalam tubuh kita harus dipenuhi setiap harinya. Paling tidak, ada protein yang masuk ke tubuh kita, baik melalui makanan maupun minuman. Jangan dibiarkan kosong. Layaknya mesin, kita butuh oli. Tanpa protein, tubuh kita tidak seperti saat ini.

Bahan pangan yang mengandung protein, terkhusus protein hewani ada beberapa, diantaranya daging sapi, telur, ikan, udang, dan lainnya. Tinggal pilih. Yang pas dengan isi kantong. Jangan memaksakan. Toh ada protein nabati. Seimbangkan dengan baik. Itu saja.

Perlu diketahui, protein udang ada di bawah protein daging sapi. Artinya, jauh lebih tinggi daripada protein telur dengan porsi yang sama. 

Udang merupakan salah satu makanan boga bahari, selain ikan, rumput laut, cumi-cumi, dan lainnya. Walaupun sama-sama dari laut, tidak semua orang menyukai makanan udang. Ada yang alergi dan pantang makan udang. Lengkap. Macem-macem alasane. 

Padahal bila disingkap lebih dalam, udang memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh. Udang mengandung antioksidan, omega, protein, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, zinc, dan iodium. Nutrisi lengkap, makanan sehat bergizi.

Setiap 85 gram udang matang terdapat 20 gram protein. Asupan protein yang cukup tinggi guna memenuhi AKG tiap hari. Kalau kita sandingkan dengan protein nabati kedelai, tuntas sudah kebutuhan protein harian. Tapi jangan setiap hari. Tekor bandare. Sebab kebutuhan yang berlebihan tidak baik bagi tubuh dan keuangan keluarga.

Undang kaya akan antioksidan.

Hewan dengan karakteristik melingkar bak huruf ce gepeng itu, sangat banyak mengandung antioksidan. Salah satunya ialah astaxanthin. Antioksidan ini dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Jika radang karena si doi selingkuh dengan si dia. Gak mempan, meski sudah habis satu keranjang. Haha. Beda gejala, beda obat. Kalau lapar obatnya makan. Kalau rindu obatnya ketemu dia.

Selain itu, udang juga mengandung antioksidan selenium yang berguna dalam pencegahan kerusakan sel tubuh dan penuaan dini. Bukan penuaan karena usia.

Udang membantu pembentukan sel-sel tubuh.

Hal ini dikarenakan, udang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Artinya, bila mana ada sel tubuh kita yang rusak. Ini tugas protein untuk memperbaiki. Jadi, perkaya asupan protein dalam makanan harian kita. Entah protein hewani maupun protein nabati. Sama-sama mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, kadarnya berbeda setiap jenisnya. Temukan seleramu dan cukupkan proteinmu.

Udang dibekali asam lemak omega-3 yang dapat menurunkan risiko sakit jantung.

Jantung adalah organ vital. Tanpa jantung, kita bukan siapa-siapa. Robot saja punya jantung. Tengok film Astro Boy. Dia gak bisa hidup tanpa batu berliannya. Apalagi kita.

Untuk menjaga kesehatan jantung diperlukan asupan omega-3. Asupan ini dapat ditemukan pada udang. Selain itu, ada iklan salmon, edamame, kacang merah, biji chia, dan sebagainya.

Udang juga memiliki kandungan iodium.

Iodium sangat penting bagi tubuh kita. Pasalnya, kelenjar tiroid harus senantiasa memproduksi hormon dalam tubuh kita. Layaknya pabrik. Kelenjar tiroid membutuhkan bahan baku utama, yakni iodium. Jika tidak memiliki iodium, maka gagal berproduksi hormon. Akhirnya, tubuh kita mengalami gangguan.

Walaupun iodium ditemukan pada garam dapur. Opo iyo, kowe pangan ngunu? Sesekali, makan udang, kan enak. Jangan makan nasi dan garam doang, kasihan nelayan. Siapa yang beli udang?

Foto udang yang sudah dibersihkan (foto dari iStock)
Foto udang yang sudah dibersihkan (foto dari iStock)

Kandungan lemak pada udang rendah.

Kaya antioksidan, sumber protein, memiliki iodium dan omega tiga. Kini dikomplitkan dengan rendahnya kandungan lemak pada udang. Aman dikonsumsi. Jangan khawatir bagi para wanita yang sedang menjalankan pola diet ramping. Masih boleh makan udang. Gak bakal gemuk-gemuk amat. Sebab diet bukan menurunkan asupan gizi. Jadi konsumsi apa saja yang ingin dikonsumsi.

Dengan segala manfaat yang diberikan oleh udang, bukan berarti tidak ada efek samping atau dampak negatif. Isi dunia ya begitu. Ada kalanya positif juga negatif.

Sisi buruk mengonsumsi udang adalah menambah simpanan kolesterol dalam tubuh kita. Kenapa menambah? Yang pasti tubuh kita memiliki kolesterol dalam porsi sedikit, hanya setetes air. Lebih-lebih tanpa adanya kolesterol.

Dalam setiap 100 gram udang, terdapat 250 miligram kolesterol. Cukup tinggi. Kandungan kolesterol yang tinggi ini, tidak cocok bagi penderita diabetes. Akibatnya, harus menjauhi segala macam olahan masakan udang.

Kolesterol memang dibutuhkan dalam tubuh kita. Namun jika kebanyakan juga tidak baik. Oleh karena itu, pola makan harus diperhatikan. Terutama pada makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti udang.

Walaupun udang merupakan pengganti daging dan telur, tetap saja harus direncanakan besaran konsumsi udang. Hal ini dijadikan langkah antisipasi menumpuknya kolesterol dan kelebihan asupan protein dalam tubuh. Selain itu, juga perlu mempertimbangkan dana keuangan dapur.

Hidup sehat harus, asupan nutrisi penting, dan kesehatan keuangan wajib diprioritaskan. Jangan memaksakan. Bahan pangan penyuplai protein sangat banyak. Tak hanya hewani (udang, daging, dan telur) maupun nabati (kedelai, bayam, dan brokoli). Masih ada yang lain. Sebut saja ikan dan kacang tanah.

Sebelum saya akhiri tulisan ini, ada baiknya bila membahas sedikit saja ragam olahan masakan udang. Tak mengapa ya?

Peyek udang (foto dari resepkoki.id)
Peyek udang (foto dari resepkoki.id)

Pertama, peyek udang.

Udang yang paling cocok dibuat peyek ialah udang kecil. Ukurannya seperti jari kelingking batuta (baca: bayi dibawah satu tahun). Jadi, cukup kecil. Entah mau pakai udang basah (setengah mati atau setengah hidup, klenger) atau udang kering. Sama saja. Podo enake.

Kedua, tumis udang.

Bahan utama yang dipakai adalah udang basah dengan ukuran sebesar jari telunjuk orang dewasa. Buang kulit dan kepala udang. Bersihkan dengan air mengalir. Potong-potong sekitar panjang 3 sentimeter. Siapkan bumbu tumisnya. Masak udangnya. Sajikan bila sudah beres.

Ketiga, sate udang.

Umumnya, sate kambing atau sate ayam. Tapi kita coba buat sate udang. Rasanya gak kalah seru dengan sate kambing. Proses pembuatannya sama, hanya beda jenis hewan yang disate. 

Itulah kandungan nutrisi udang, khasiat udang bagi kesehatan, dan beberapa olahan masakan udang yang sering kita jumpai. Yang terpenting, udang dapat menyuplai kebutuhan protein kita sebanyak 20 mg per 85 gr udang matang. Jadi, udang dapat menggantikan daging sapi, daging ayam, maupun telur dalam mencukupi asupan nutrisi harian kita.

Jadi, sudah makan udang hari ini?

Sumber baca; 1 dan 2.

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun