Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Bijana di Rantau

15 September 2020   19:22 Diperbarui: 15 September 2020   19:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup kian menderita
tak seorang pun mampu bercerita
akan asal usul berita
yang datang dari negeri gempita
Sukma yang kubawa benar jelita
mungkin bisa jadi pelita
kala kita tersesat dalam gulita
mencari keindahan alam puspita

Pikiranku kini mulai gundah
tak sepatah kata pun berfaedah
seakan ingin kugeledah
pustaka abadi dalam raudah
ilmu yang kudapat kurang kaidah
hingga sering putar lidah
untuk tutupi kemaksiatan ladah
demi kenyamanan akidah

Merantau bukanlah tujuan
untuk selesaikan masalah badan
butuh perjuangan mengisi benian
agar bisa mengasah berlian
berat memang tinggalkan Bangkalan
cucuran air mata penuhi perian
tak tahan hidup dalam kesendirian
bertabur rindu dalam aluna
n

Kota Pisang, 15 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun