Jangan salahkan anak-anak kami (orang tua maupun wali murid) yang selalu terlambat mengirimkan tugas bahkan tak mengikuti pembelajaran. Kami di sini (di rumah) menjadi guru dadakan, layaknya tahu bulat yang digoreng dadakan. Memikul beban berat untuk terus menggiring anak-anak dalam menyelesaikan kewajibannya.
Dewan guru yang terhormat,
Maafkan anak-anak kami yang telah mengacuhkan kalian. Lebih enjoy main game daripada mengerjakan tugas. Lebih asyik nonton video daripada presensi tiap pagi. Lebih aktif buka WhatsApp daripada membaca buku digital. Maafkan dan terima kasih.
Perlu kajian mendalam dan matang jika sistem pembelajaran daring atau belajar dari rumah dipermanenkan. Ingat, anak-anak butuh tegur sapa, canda tawa, dan sesekali bermain riang pada bangku sekolah. Terutama sekolah dasar dan anak usia dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H