Mohon tunggu...
Bayu Angganugroho
Bayu Angganugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Penggerak Swadaya Masyarakat

Hobi memancing dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pesugihan Siluman Ular

30 Januari 2024   09:20 Diperbarui: 30 Januari 2024   09:24 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama di kampung Tingkir tidak terdengar kabar tentang Topik seorang pemuda pengangguran tukang buat onar, pemabuk dan pencuri barang milik tetangganya sendiri. 

Bertahun-tahun semenjak Topik diusir beramai-ramai oleh warga kampung yang sudah muak dengan ulahnya. Tidak tahu minggatnya Topik kemana. Orang tuanya tidak memperdulikan lagi kemana anak keduanya itu pergi. Kini ke dua orang tuanya tinggal bersama adik bungsunya novi.

Setelah hampir 7 tahun, ketenangan malam di kampung Tingkir sedikit terganggu dengan suara mobil yang memasuki lingkungan kampung. 

Mobil SUV itu berderum menandakan besarnya kapasitas mesin yang dimiliki. Orang-orang kampung Tingkir lantas mendatangi asal muasal suara tersebut. Mobil itu berhenti di depan rumah orang tua Topik. Orang-orang lantas penasaran siapa orang yang mengendarai mobil itu. 

Setelah pengendara mobil itu membuka pintu mobil dan keluar maka tampaklah Topik yang dikenal oleh penduduk kampung Tingkir. Orang-orang yang berkerumun mulai berbisik-bisik satu sama lain tentang Topik yang sekarang datang membawa mobil ini. 

Novi adek Topik yang ikut berkerumun tadi juga memanggil kakak laki-lakinya itu "Mas Topik" kata novi. "Eh Novi sudah besar ya sekarang" kata Topik sambil berjalan kearah novi. Setelah novi mencium tangan kakanya mereka berdua lantas menuju rumah sederhana milik orang tua mereka tanpa memperdulikan orang-orang yang dari tadi berkerumun itu.

Di dalam rumah, tidak ada kata-kata dari ke empat orang yang duduk diruang tengah. Mereka semua membisu. Lantas kebisuan itu dipecahkan oleh suara ibu si Topik "Ingin minum apa Le?" tanya orang tua itu. "Teh saja Bu" kata Topik. "Bagaimana kabarmu Pak?" tanya Topik pada ayahnya. "Hemm" gumam bapaknya enggan menjawab. Pikirannya masih campur aduk karena mengingat peristiwa-peristiwa yang telah lalu.

"Mau makan apa le?, ini ibu hanya masak kangkung sama tahu." Tanya Ibunya. "Sudah bu ndak usah, aku sudah makan sebelum kesini." Kata Topik."Harta kita tidak mungkin ga pantas buat anak kita bu." Kata bapaknya lagi dengan nada berat. Topik hanya diam saja mendengar perkataan bapaknya. 

"Jangan gitu pak, Topik ini anak kita" kata Ibunya. "Iya anak yang mencoreng nama orang tuanya." Tegas bapaknya dengan suara semakin tinggi dan nafas yang cepat. "Sudah lah bu, aku tidak lama disini. Aku mau nengok bapak, ibu dan novi. Sebentar lagi aku mulai bekerja lagi. Semoga bapak dan ibu sehat semua." 

Kata topik sambil berdiri. Tangannya diulurkan kepada Bapaknya tetapi yang diajak bersalaman hanya menolehkan kepala. Tangan topik beralih ke Ibunya dan ibunya menyalami anak laki-lakinya itu sambil menangis. Tidak dapat dibayangkan sudah lama tidak bertemu tetapi suasanya tidak mengenakkan.

Ketika melangkahi pintu rumah itu bapaknya mengatakan "besok jangan masuk rumah ini jika masih bawa barang harammu." Bapaknya melotot kearah punggung anaknya yang pergi menjauh dan menghilang dari pandangan setelah novi menutup pintu itu. Kelam suasana hati orang di rumah itu setelah kepergian Topik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun