Mohon tunggu...
Bayu Angganugroho
Bayu Angganugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Penggerak Swadaya Masyarakat

Hobi memancing dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Bersama Pacar Semalam

15 Januari 2024   09:00 Diperbarui: 15 Januari 2024   09:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Waktu kuliah, penulis tinggal disebuah rumah kos-kosan yang berbentuk petakan berjumlah 6 kamar. Seluruh kamar tersebut terisi, meskipun silih berganti penghuni. Tetapi hingga akhirnya dijual oleh pemiliknya, yang tinggal bersama penulis di kos tersebut berjumlah 5 orang. Bakti dari Jakarta, Lukman dan Didik dari Sragen, penulis sendiri dan seorang lagi yang aku lupa namanya.

Waktu itu hanya penulis sendiri dari yang berbeda fakultas sedangkan mereka semua dari fakultas keguruan. Karena perbedaan jadwal kuliah dan aktifitas membuat kami jarang berkumpul, jadi saat berkumpul akan menjadi ajang keseruan tersendiri buat kami semua.

Lingkungan kos kami itu berada di pinggir kampung dimana sebelah kos itu sebuah kebun dengan sebuah rumpun bambu yang lebat. Jalan masuk menuju rumah kos terdapat dua, yang satu lewat kampung sedangkan lainnya lewat tepi kebun tersebut tepat di dekat rumpun bambu. 

Konon katanya, pernah ada yang meninggal bunuh diri di rumpun pohon bambu tersebut. Walaupun begitu, hanya ada satu teman kami yang pernah diganggu oleh sosok astral di sekitar kos-kosan itupun bukan penghuni kos kami.

Kebetulan rekan kami ada yang memiliki pacar. Terkadang pacarnya itu dibawa ke kos-kosan bahkan menginap semalam dua malam. Tentu saja dengan posisi kos yang tersembunyi membuat mereka tidak takut digrebek warga kampung. Tapi bukan berarti kami los-losan, tetap kami memiliki aturan baku dan tahu sama tahu jika ada masalah ditanggung sendiri.

Hingga pada suatu hari, kami semua kebetulan bisa berkumpul bersama. Setelah adzan magrib kami semua pergi kesebuah warung lesehan untuk makan malam bareng.  Tentu saja karena motor kurang jadinya pulang pergi jalan kaki. Prinsipnya kalau kita lakukan sebuah hal dengan keceriaan yang namanya beban jadi hilang. Setelah selesai makan kami pulang ke kos-kosan dan sepakat untuk pinjam konsol PS3 yang waktu itu sedang boomingnya rental PS3.

Kami mulai main PS3 setelah jam 7 malam. Kami main di ruang tamu yang terbuka sehingga semua bisa berkumpul di situ. Keseruan main PS tersebut kemudian agak sedikit terganggu karena kedatangan pacar lukman. Gadis itu datang dengan wajah berbinar-binar tetapi terlihat kelelahan entah apa sebabnya. Saat itu lukman yang sedang main PS minta digantikan oleh bakti. Kami lalu melanjutkan main ps sedangkan lukman masuk kekamar dengan pacarnya.

Kami main sampai tengah malam sampai akhirnya satu persatu kembali dan hanya tersisa didik yang masih main PS. Aku pun pergi masuk ke kamar. Belum lelap sekali aku tertidur aku mendengar suara barang jatuh dan kaki berlari. Tetapi karena sudah sangat mengantuk aku urung bangun dari tempat tidur.

Esok paginya aku lewat depan kamar lukman sambil menengok lewat jendela, aku melihat sepasang manusia sedang terlelap dalam tidur tertutup selimut sehingga hanya nampak dua kepala di atas bantal. Ah pasti lelah bercinta tadi malam, kataku dalam hati. Setelah melewati kamar lukman aku melewati kamar didik untuk menuju kamar mandi.

Aku kaget melihat didik wajahnya pucat seperti takut melihat sesuatu. Aku bertanya kepada didik ada apa. Didik bercerita bahwa tadi malam setelah semua orang telah masuk kamar dia di ganggu oleh makhluk astral. Pertama hanya muncul tangisan perempuan. Didik masih tangguh bertahan. 

Lalu tangisan tersebut berganti tertawa panjang dan melengking. Bulu kuduk didik mulai berdiri. Ketika didik melihat kearah pintu keluar masuk kos, dia melihat sosok wanita berambut panjang dan berbaju merah berdiri di situ. Sontak didik kaget lalu terjatuh beserta kursi yang dia duduki. Didik lari tunggang langgang dari situ tanpa peduli apa-apa lagi. Semalaman didik tidak bisa tidur. 

Kami berdua tidak menyadari pada saat didik bercerita tersebut ternyata pacar lukman telah keluar dari kamar mandi sebelah kamar didik. Dia menengok kearah kami lalu tersenyum kecil. Menanggapi cerita didik lalu aku ngomong ya sudah tidur aja ga usah masuk kuliah dulu nanti malah sakit, kalau butuh apa-apa bilang sama temen-temen soalnya aku mau kuliah.

Setelah selesai bersiap untuk berangkat kuliah aku melangkahkan kaki keluar kamar dan memakai sepatu. Karena kebetulan kamar kosku searah pintu keluar aku refleks melihat kearah keluar karena ada sosok yang berdiri di pintu keluar masuk kos. Ternyata dia pacarnya lukman. Aku bicara kepadanya cepat sekali mbak pulang kos lalu balik kesini lagi sudah mandi sudah dandan. Dia malah heran lalu balik bertanya siap yang pulang kos mas. Aku menimpali lho bukannya tadi mbak pulang kos ya. Dia membalas lho aku ga dari sini lha dari semalam aku tidur kos.

Mendengar jawaban pacar lukman aku tanpa bicara lalu berdiri dan berlari kearah kamar lukman. Ku gedor-gedor kamar lukman sambil memanggil namanya. Siempunya kamar membuka kamar dengan mengusap muka. Apa ngga katanya. Lho man pacarmu mana tanya diriku pada lukman. Pulang mungkin ada apa tho jawab lukman. Lantas itu siapa man kata ku pada lukman. 

Lukman yang masih tidak menyadari sesuatu mendekati pacarnya. Lho dek dah datang lagi kesini cepet sekali. Lho mas aku tidak kesini lho tadi malam, kamu sama siapa kata pacar lukman. Lukman seperti tersambar petir, lho tadi malam kamu datang lho ini angga jadi saksinya ada teman lain yang lihat juga kata lukman pada pacarnya. Iya mbak aku tadi malam juga lihat kamu datang kesini sendiri kata ku pada pacar lukman. Tapi mas aku ga datang kesini tadi malam kata pacar lukman. 

Mendengar jawaban itu bulu kudukku lalu berdiri kulit terasa merinding. Aku menoleh kearah lukman lalu ada didik yang mendekat sambil berkata man tadi malam kami main sama kuntilanak man aku lihat sendiri wujudnya. Didik bercerita dengan wajah pucat sedangkan lukman yang mendengar hal tersebut jatuh pingsan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun