dan ketika subuh berkemas pulang
jalanjalan masih lengang
dari lelaju besi, dari tebaran polusi
dari riuh lalulalang, dari bising orangorang
: melukis nasib
mengantongi asa, pun mengais fana
tiada kau letih setiap hari
menjamu matahari muda
menyusuri ujung jalan satu
ke ujung jalan lainnya
menyapu serakserak sampah
gugur dedaun dan reranting sebab menua atau patah
terbaring di aspal kota
sebab debu dan pasir akan selalu hadir
bersama angin juga basah sisa hujan kemarin
beginilah adanya
bersih dan kotor akan selalu dan mesti ada
dua wajah dari sekeping dunia
Bandung, 23 April 2013
Puisi ini tergabung dalam sebuah buku antologi puisi dari Goresan Pena Publishing.
Related links:
http://akar-akal.blogspot.com/2013/08/telah-terbit-buku-dari-event-rol-phi.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H