Melalui hangat pagi, Kasih,
tolong dongengkan aku, tentang embun.
Sampai aku lupa, bahwa aku sedang menantimu kembali
Pagi ialah yang mendahulu tuk mengecup rindumu pertama kali
Negeri di matamu,
adalah cahaya yang selalu kupagikan lewat puja-puja juga doa
Ingin kudahului pagi, bersegera menggenggam tangan harapmu,
menuju senja di waktu nanti
Pagi dan kepergian,
sepasang sedih yang membangunkanku lebih mula hari ini
Pagi: aku mencari sebuah musim yang hilang dari matamu, dengan segala puisi dan secangkir kopi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!