Kadang dengan sendiri kita bisa mempelajari sesuatu. Baik dengan semua keadaan yang kita miliki sekarang maupun yang nantinya menjadi harapan. Manusia cenderung berbeda dengan makhluk lainnya, yang dituntut harus memiliki pasangan hidup. Ini sudah menjadi kewajiban yang membudaya mutlak di masyarakat. Dengan memiliki pasangan kita akan dianggap manusia normal dan wajib menjalaninya dengan penuh pengorbanan.
Tapi berbeda dengan manusia pilihan yang memiliki keistimewan tertentu. Manusia yang memilih untuk sendiri dan menikmatinya. Keistimewaan inilah yang hanya dimiliki ras terkuat dibumi. Manusia yang tahan dengan ocehan dan pendapat orang lain. Jadi tulisan ini aku dedikasikan untuk manusia hebat di luar sana yang memilih untuk tetap sendiri meski badai ocehan dan gelombang pendapat negative menerjang.
Jangan pernah berkecil hati gyus.... Karena perasaan kita adalah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia lainnya. Seperti yang dikutip dalam laman google..
"Kesendirian bisa berarti kamu bebas untuk bangkit. Kesendirian juga memberikanmu ruang untuk bebas menentukan tujuanmu, berdasarkan apa yang kamu inginkan. Saat dalam keadaan sendiri, kamu tidak perlu lagi memikirkan orang lain, yang mungkin hanya menghambat perkembanganmu".
Kalimat di atas memang tidak membuatmu merasa yakin dengan apa yang menjadi keputusanmu sekarang ini, namun carilah menurut versi kamu sendiri tantang kenyamanan yang seharusnya menjadi prioritas diri kamu sendiri. Dan jika kamu belum menemukan prioritas kenyamanan itu. Kamu perlu mendekatkan diri kepada Tuhanmu karena dengan memilih untuk sendiri memiliki amalan hidup tersendiri bagi kita.Â
"Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersandar kepada Allah yang Mahakuasa. Allah yang memberi kita hidup dan membimbing kita dari lika liku jalan yang kita lalui. Semoga doa-doa yang kita pinta selaras dengan rencananya yang maha sempurna".Â
Kita coba dengan kalimat di atas. Mencoba tetap menjalan hidup dengan apa adanya dan biarkan mengalir serta kita wajib menikmatinya. Just.. itu aja.
Kita bisa memulainya dengan memfokuskan diri pada pekerjaan dan pengembangan diri agar kita menjadi manusia yang memiliki nilai. Karena dengan kita menaikkan level hidup kita, maka pandangan masyarakat terhadap pilihan kita akan berubah menjadi sebuah pujian. Begitupun sebaliknya jika kita hanya terpaku dan terlena dengan kesendirian kita tanpa memulai perubahan kita akan sering menemukan ocehan dan cemohan.
Memang.. Langkah pertama kita akan sedikit berat. namun bukan tidak mungkin untuk berubah. Semakin kita dewasa kita akan semakin mengerti tujuan hidup kita adalah rasa kagum dan dikagumi. Baik kagum dengan sesuatu yang kita miliki atas dasar hasil tangan kita sendiri maupun dikagumi karena hasil yang kita dapat.
Jika masih merasa berat. kita bisa meluangkan waktu untuk mengagumi.
Dengan mengagumi berarti kita mulai memberikan atau meluangkan sedikit waktu untuk hati kita agar tidak mudah tersakiti. Cukup mengagumi jangan lebih. Kita harus mampu mengatur dan membatasi hati kita untuk sekedar memiliki rasa yang bisa kita control. Sebenarnya saran ini melenceng dari apa yang diinginkan. Namun jika kita memiliki keinginan untuk kesendirian namun tidak kesepian, kita bisa memulai dengan rasa mengagumi saja.
Sikap ini adalah toleransi dari sikap sendiri yang anti kesepian. Seperti terlihat sendiri namun memiliki hati untuk dikenang. Jadi bagaimana menurut kalian?
Kalian ingin yang seperti apa?
Jawabannya hanya ada pada hati kalian..
Sedikit tips.
Dengan kita mampu mengatur diri kita sendiri dan kita mampu membatasi hati kita. Kita akan terhindar dari nafsu dunia, keinginan sesat dan kita akan menjadi sosok yang bernilai.
Jadi? Selamat mencoba gyus..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H