"Tadi kamu mengatakan bahwa kamu memiliki hubungan yang erat dengan ayah, apa saja kegiatan yang biasa kamu lakukan dengannya di waktu luang?"
Kamu juga bisa menyertakan emosi dan perasaan yang sesuai dengan kondisi obrolan kalian. Jika lawan bicaramu terlihat sedih karena baru saja diputuskan oleh pacarnya, ketahui dan sampaikan simpati.Â
"Aku paham kamu pasti sedih sekali ditinggal pacar yang sudah kamu temani selama lima tahun ini...,"
Dengan begitu, lawan bicara akan tahu bahwa kamu benar-benar mendengarkan mereka. Lebih jauhnya lagi, mereka tahu bahwa kamu memahami perasaan mereka.
Jadilah Seorang teman, Bukan Hakim
Tahanlah hasrat untuk memberikan nasihat atau solusi pada lawan bicara. Tentu saja, kecuali bila mereka secara khusus memintanya. Kembalikanlah percakapan ke bagian cerita yang penting, menyenangkan, atau berkesan.
"Bagaimana menurutmu jika kamu kelak memiliki anak? Apakah kamu yakin bisa menjadi orang tua sebaik ayahmu?". "Bagaimana rasanya menjadi karyawan terbaik bulanan di kantor?".
Kamu juga bisa mendorong mereka untuk terus berbicara dengan menanyakan, "Bagaimana kejadian selanjutnya?", "Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?", dan "Menurutmu, kenapa hal itu bisa terjadi?".
Epilog
Memang tidak setiap orang diberkahi kemampuan komunikasi yang baik. Tidak setiap orang mampu menciptakan topik obrolan yang menarik. Tapi, setiap orang bisa menjadi pendengar yang baik.
Jika kita sudah bisa mejadi pendengar yang baik, seiring dengan waktu, kita akan bisa menjadi komunikator yang sama baiknya. Mendengarkan secara aktif menjadi hal yang baik untuk dilatih mengingat sekarang orang-orang mudah teralihkan oleh ponsel mereka sewaktu berada di tengah percakapan.