Dengarkan, Jangan Ikut Bicara
Hal pertama yang perlu kamu lakukan sewaktu mengobrol dengan teman adalah tidak ikut bicara, atau orang Indonesia lebih familiar dengan sebutan "adu nasib".Â
Jika mereka berbicara tentang sulitnya pekerjaan mereka, jangan mulai bicara tentang seberapa keras kehidupan kariermu. Jika mereka berbicara tentang buruknya kisah cinta mereka, jangan katakan betapa sedihnya kamu sewaktu ditinggal pasangan. Itu tidak sama. Tidak pernah sama. Semua pengalaman bersifat individu. Dan yang lebih penting, itu bukan tentang kamu.
Jangan Menyelesaikan Kalimat Lawan Bicara
Beberapa orang cenderung tidak sabaran hingga tidak segan untuk melengkapi kata, kalimat, atau pemikiran lawan bicara mereka. Memang menjengkelkan bila harus meladeni orang yang berpikir dan berbicara lambat, tapi cobalah untuk menahan diri untuk mencela atau menyelesaikan perkataan orang lain, sekali pun kamu merasa itu untuk menunjukkan rasa empati.
Bahasa Tubuh Memiliki Banyak Makna
Belajarlah untuk mengenali bahasa-bahasa tubuh yang umum dilakukan di lingkungan kamu. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui budaya yang berlaku di masyarakat sekitar, agar kamu tidak menggunakan bahasa tubuh yang salah.
Berikut beberapa bahasa tubuh yang umumnya bisa kamu gunakan sewaktu mengobrol dengan teman:
- Tataplah lawan bicara kamu, namun jangan dengan pandangan yang kosong
- Mengangguklah sebagai tanda kamu setuju atau paham dengan omongan mereka
- Bersikaplah sesuai dengan topik obrolan. Tunjukkan sikap antusias bila lawan bicara bercerita tentang betapa bahagianya mereka setelah mendapat promosi di kantor. Sebaliknya, tunjukkan sikap penuh simpati bila ia bercerita tentang keluarganya yang mendapat musibah
- Perhatikan nada suara agar obrolan tetap relevan dengan topiknya. Suara yang tinggi untuk obrolan yang penuh semangat, dan suara yang rendah untuk obrolan yang menyedihkan
- Pastikan posisi tubuh dan wajah menghadap ke orang yang sedang bicara
Kenali Hal-hal Kecil
Perhatikan setiap momen penting dari cerita yang disampaikan lawan bicaramu, kemudian ungkit kembali untuk menunjukkan ketertarikanmu.
Kamu bisa menggunakan rumus 5W+1H yang biasa digunakan jurnalis dalam menulis berita untuk menggali lebih dalam cerita dari lawan bicara. Sebagai contoh, bila temanmu bercerita tentang masa lalunya, cobalah untuk menyinggungnya kembali setelah dia selesai bercerita.