2. Komunikasi
Dibandingkan poin lainnya, saya kira poin Komunikasi menjadi modal yang paling murah. Kamu hanya perlu mulut untuk melakukannya (atau tangan untuk beberapa orang dengan situasi tertentu). Meski terlihat mudah, nyatanya komunikasi menjadi sangat krusial dalam menjalin hubungan asmara. Komunikasi yang buruk akan menuntun hubungan ke arah perpisahan, atau lebih buruk dari itu, perpisahan yang diiringi oleh makian dan cacian dari orang yang selama ini kita sayangi.
Pada dasarnya, komunikasi yang baik selalu menjadi faktor kunci dalam setiap hubungan kita dengan sesama manusia. Namun, dalam konteks ini kita bisa anggap bahwa komunikasi dalam ranah asmara akan sedikit banyak menjadi lebih penting karena umumnya kita akan senantiasa berkomunikasi dengan pasangan kita sepanjang waktu.
Menurut Forbes.com, seseorang dapat disebut memiliki komunikasi yang baik apabila mereka mampu mendengarkan dan memperhatikan pasangan, mendengarkan dengan tujuan untuk memahami bukan untuk melawan, memvalidasi pikiran dan perasaan pasangan, berani bertanya, dan memahami perspektif pasangan sekali pun berbeda dengan kita.
Sementara itu, orang yang memiliki komunikasi yang buruk memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Menginterupsi pasangan, bertindak pasif agresif, menebak-nebak perasaan pasangan, membuat ancaman, berdebat berulang kali tentang topik yang sama, menyimpan dendam, dan meninggikan suara ketika mengobrol.
Komunikasi yang terbuka dan jelas tentunya bisa dipelajari oleh setiap orang, meski waktu yang dibutuhkan berbeda-beda. Berikut beberapa tips dari Betterhealth.vic.gov.au untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan pasangan:
- Membangun persahabatan. Belajarlah untuk berbagi pengalaman, minat, dan perhatian kepada pasangan. Jangan lupa sertakan apresiasi dan penghargaan untuknya;
- Berbagi keintiman. Keintiman tidak melulu soal hubungan seksual, tapi juga tentang menjalin kedekatan dan keterikatan dengan pasangan melalui momen-momen bersama seperti membuatkan bekal, atau membawakan minuman untuk pasangan setelah pulang kerja;
- Menemukan isu yang bisa dibahas bersama. Cobalah untuk membahas tentang hal-hal fundamental seperti tujuan hidup, gaya parenting, atau manajemen keuangan bersama.
3. Give and Take
Bayangkan kamu berada dalam sebuah hubungan asmara dengan gadis idaman yang selama ini kamu dambakan. Kamu mulai memberikan banyak hal pada si gadis. Waktu, emosi, tenaga, pikiran, hingga uang (baik dalam bentuk tunai maupun hadiah). Kamu merasa bahagia bisa memberikan itu semua kepadanya, sama bahagianya dengan yang ia rasakan. Ah akhirnya gue ada di hubungan yang selama ini gue inginkan. Begitulah isi pikiranmu saat itu.
Namun, setelah beberapa lama, kamu mulai menyadari bahwa si gadis idaman tidak membalas hal-hal yang selama ini kamu berikan kepadanya. Ia hanya menikmati 'pelayanan' ala ratu yang kamu berikan, hingga lupa bahwa kamu juga menginginkan hal yang sama. Bayangkan, berapa lama kamu bisa bertahan dalam hubungan tanpa timbal balik?
Menurut Psychologytoday.com, hubungan yang sehat dibangun dengan rasa saling memberi dan menerima, kedua pasangan mau memberikan dukungan, dorongan, kasih sayang, bahkan sumber daya pribadi tidak hanya di masa bahagia, tetapi juga selama masa-masa sulit, sedih, atau kecewa. Kata kuncinya adalah "saling", pastikan bahwa pasangan memberikan perhatian yang sama banyaknya seperti yang kamu berikan. Bila ternyata ia tidak mampu memberikan itu, sepertinya sudah saatnya kamu mengevaluasi apakah sang gadis idaman itu menganggap kamu sebagai pasangan atau seorang pelayan?
4. Momen