Pada saat itu, Prabowo menjabat sebagai Panglima Komando Catatan Strategis Angkatan Darat. Ia mengaku bahwa pada saat itu dirinya mendapat titah dari atasan untuk melakukan 'penculikan' terhadap 23 aktivis pro demokrasi. Hingga saat ini kasus tersebut tidak pernah benar-benar terselesaikan. Saya tidak akan heran bila isu ini kelak kembali menyeruak ketika Prabowo memutuskan untuk sekali lagi masuk ke ring debat Pemilu 2029.
Kontroversi kedua berkaitan dengan status Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, yaitu polemik gagalnya food estate. Prabowo ditunjuk sebagai Koordinator proyek tersebut. Lahan pertanian seluas 17,000 ha sawah dan 600 ha perkebunan singkong yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Papua dan NTT mangkrak alias gagal panen.
Terlalu banyak korban dalam proyek ini, mulai dari warga setempat yang harus rela digusur, para hewan yang kebingungan rumahnya dijarah, hingga deforestasi hutan. Sulit untuk mencari sisi baiknya, yang bisa kita lakukan hanya mengaminkan perkataan Jokowi yang menyebutkan bahwa proyek ini akan terlihat hasilnya setelah tiga hingga tujuh kali panen.Â
Kontroversi terakhir berkaitan dengan upaya Prabowo untuk menjadi penengah dalam konflik Ukraina dan Rusia. Usulan yang Prabowo sampaikan dalam acara Shangri-La Dialogue di Singapura mendapat penolakan keras dari pihak Ukraina. Katanya, usulan itu lebih terdengar sebagai usulan Rusia alih-alih berasal dari Indonesia.
Berbeda dengan Anies, kebanyakan kontroversi Prabowo berkaitan dengan eksekusinya sebagai pejabat negara yang dianggap blunder dan merugikan masyarakat serta negara. Sepertinya gimmick Gemoy sekali lagi harus bisa menutupi kontroversi Prabowo mengingat hari pemungutan suara menyisakan kurang dari dua pekan.
Calon Presiden Nomor 03
Ganjar Pranowo merupakan satu-satunya calon presiden yang berasal dari kalangan akar rumput. Ia seakan menjelma menjadi Joko Widodo jilid dua. Bukan hanya karena latar belakangnya sebagai 'orang biasa', tetapi juga sama-sama berperan sebagai 'Petugas Partai' yang ditugaskan ibu ketua partai untuk mengurus negara.
Jika ada satu hal yang membuat Ganjar gagal menjadi presiden, itu pasti karena peran Petugas Partai yang ia emban. Sulit untuk melihat Ganjar memimpin negeri sambil harus tetap menyuapi kemauan ketua partainya. Bagi saya, peran Presiden sudah otomatis memutus hubungan dengan partai, atau setidaknya hal tersebut tidak harus diumbar di muka umum bila harus tetap demikian.
Saya membayangkan Ganjar dan tim kampanyenya yang harus menghabiskan energi hanya untuk meng-counter attack ucapan ketua partainya sendiri. Melalui banner bertuliskan "Tuanku ya Rakyat", Ganjar seakan ingin meluruskan kesalahpahaman yang dibuat oleh ketua partai.
Sementara itu, jejak kontroversi Ganjar dapat ditelusuri kala ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023. Salah satu kontroversi bahkan masih melekat diingatan para pecinta sepak bola. Beberapa kontroversi tersebut di antaranya:
Konflik Agraria: Wadas dan Rembang. Kontroversi ini muncul kala Ganjar harus membuat keputusan sulit dengan memberikan izin pertambangan di dua lokasi berbeda, yaitu Wadas dan Rembang. Warga yang tidak terima lingkungannya akan dirusak berbondong-bondong menyeret pemerintah Jawa Tengah ke pengadilan. Meski telah melalui perjuangan yang panjang, tambang ini akhirnya beroperasi penuh.