Ketika pergi ke sebuah hutan maupun toko tumbuhan, kita sering sekali melihat beberapa tumbuhan keladi dan talas, tumbuhan talas memang adalah tumbuhan paling terbanyak dan beragam di dunia, tetapi pernahkah anda melihat keladi yang berduri, batangnya tinggi, dan daun yang menghadap ke atas seperti Alocasia, yap itu adalah tumbuhan Cyrtosperma atau bernama awam Keladi Duri.
Cyrtosperma dimasukkan ke dalam Famili Araceae atau Keluarga Talas-Talasan dan bersubfamili Lasioideae yang berciri khas berduri, batangnya kaku dan keras, bercorak bagus dan kasar jika dipegang, serta daunnya yang menghadap ke atas, selain itu ada beberapa jenis lainnya yang masuk ke dalam subfamili Lasioideae yaitu adalah Anaphyllopsis, Anaphyllum, Dracontioides, Dracontium, Lasia, Lasimorpha, Podolasia, Pycnospatha, dan juga Urospatha.Â
Tumbuhan Cyrtosperma memiliki banyak jenis dan spesies yang sangat beragam, sebagian besar ada yang ditemukan di Papua, dan sebagian lagi ada yang berada di setiap sungai yang berair tenang, khususnya di Sumatera, diantaranya adalah Cyrtosperma johnstonii, Cyrtosperma ferox, Cyrtosperma cuspidispathum, dan juga Cyrtosperma merkusii.
A. Cyrtosperma johnstonii
Cyrtosperma johnstonii atau sering disebut sebagai "Black Jack" adalah tumbuhan yang berasal dari Pulau Solomon dan sekitarnya, tumbuhan ini lebih Viral dari semua tumbuhan Cyrtosperma lainnya dikarenakan warna daunnya yang lebih mencolok yaitu warna pink pada urat daunnya. Ketika daunnya mulai dewasa, warna pink tersebut agak sedikit menghilang, tumbuhan ini bisa ditemukan di toko online dan beberapa toko tumbuhan.
Cyrtosperma ferox adalah tumbuhan yang ditemukan di rawa maupun sungai tropis, biasanya ada di Jawa dan Sumatera, tumbuhan ini kurang begitu menarik oleh masyarakat dikarenakan tidak seperti Cyrtosperma johnstonii di atas, Cyrtosperma ferox memiliki daun serta batang yang berwarna hijau kecoklatan mirip seperti Alocasia, dan tumbuhan ini memiliki lebih banyak duri dibandingkan dengan semua jenis Cyrtosperma, tumbuhan ini jarang ada di toko tumbuhan karena jarang orang yang berminat dan menjualnya di toko tumbuhan, kalian bisa mencarinya di hutan.
Cyrtosperma cuspidispathum adalah spesies tumbuhan yang sangat sulit untuk dicari , tumbuhan ini berasal dari Papua dan Papua Nugini dan tumbuhan ini tidak bisa ditemukan selain di Papua, tumbuhan ini memiliki daun yang mirip seperti Bumerang dan warna batang/petiole yang khas yaitu warna hitam dan putih seperti zebra, tumbuhan ini jarang dijual di toko tumbuhan biasa, melainkaan hanya dijual di beberapa toko khusus kolektor.
D. Cyrtosperma merkusii
Cyertosperma merkusii adalah tumbuhan yang hidup dan ditemukan di Kalimantan, Malaysia (Borneo), dan Filipina. Tumbuhan ini terkenal dengan durinya yang sangat sedikit atau nyaris tidak berduri, bahkan tumbuhan ini sering disamakan dengan tumbuhan Alocasia macrorrhiza karena bentuk daunnya yang mirip dan batangnya yang tak berduri, tetapi perbedaannya hanya di batangnya yang lebih tinggi serta daunnya yang tak terlalu lebar. Umbi dari tumbuhan ini sering dikonsumsi dengan direbus seperti talas bogor
Cara merawat tumbuhan ini sangatlah gampang, tetapi harus rajin menyiram dengan air yang sangat banyak karena tumbuhan ini adalah tumbuhan rawa, maka tumbuhan ini boleh ditanam dengan tanah rawa atau tanah merah biasa, kemudian tumbuhan ini juga lemah terhadap sinar matahari, daunnya bisa bolong, gosong, bahkan rusak, karena tumbuhan ini hidupnya di hutan yang gelap dan berlumpur maka tumbuhan ini lebih baik ditaruh di bawah pepohonan yang rindang, tumbuhan ini juga cepat dalam menumbuhkan daun, mirip seperti menunggu daun baru pada keladi, setelah dibiarkan selama 1 tahun tumbuhan ini akan menumbuhkan bunga dan daun yang tingginya sekitar 6 meter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H