Mohon tunggu...
bay 0140
bay 0140 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bahasa/Otomotif/Konten Kantun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Ibu, Nafas Hidupku"

28 Desember 2024   18:53 Diperbarui: 28 Desember 2024   18:53 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, Nafas Hidupku" 

Ibu, kalau disuruh pilih,

Aku lebih memilih ibuku.

Karena aku lebih mencintai nyawanya,

Dibandingkan nyawaku sendiri.

Ibu hanya satu,

Jiwa dan raganya takkan bisa kutemukan di siapapun.

Nafasnya takkan terdengar lagi,

Dalam keheningan malam, hanya ibu yang selalu ada.

Dalam setiap detak jantungku,

Tersemat namamu, Ibu.

Cinta yang tak terucap,

Menjadi kekuatan hidupku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun