Mohon tunggu...
bay 0140
bay 0140 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bahasa/Otomotif/Konten Kantun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Obat capek

12 Juli 2024   19:54 Diperbarui: 12 Juli 2024   19:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di tengah deras arus dunia,  
Kala beban menghimpit dada,  
Kusapa malam yang sunyi,  
Mencari tenang di pelukan mimpi.

Bintang-bintang berkelip di angkasa,  
Seperti pelipur lara yang setia,  
Hangatnya sentuhan angin malam,  
Bagai obat capek, menghapus kelam.

Dengan tatapan lembut sang rembulan,  
Kulabuhkan letih di tepian harapan,  
Meski esok tantangan kembali tiba,  
Hati ini telah siap, menghadapinya.

Pagi merekah dengan sinar baru,  
Menghantarkan semangat yang terpadu,  
Obat capek bukan hanya istirahat,  
Namun cinta dan doa yang selalu hangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun